Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
“Indonesia itu sumber daya ikan hias cukup besar potensinya, baik air tawar maupun air laut. Karena ada 1.500 an jenis ikan (hias) ada di Indonesia. Tetapi Indonesia tidak memiliki pameran ikan hias skala internasional,” kata Sugiharto di ICE BSD, Tangerang Selatan, Minggu (1/12).
Sugiharto merasa kondisi itu membuat ekspor ikan hias Indonesia masih kalah dengan Singapura. Bisnis ikan hias Indonesia masih tertinggal dari Negeri Jiran itu.
“Kita negara besar tapi kalah ekspornya (ikan hias) dengan Singapura. Singapura nomor satu di dunia,” ujar Sugiharto.
Sugiharto mengungkapkan saat ini Indonesia masih berada di urutan 7 terkait ekspor ikan hias. Untuk menggenjot ekspor ikan hias, pihaknya bakal memaksimalkannya dengan pagelaran pameran international seperti Nusantara Aquatic (Nusatic).
ADVERTISEMENT
Sugiharto menjelaskan Nusatic merupakan pameran gabungan dari komunitas-komunitas ikan hias. Pameran ini juga diisi dengan berbagai lomba yang berhubungan dengan ikan hias. Ia merasa dengan pameran ini bisa menarik pasar international.
“Kita berpikir tujuannya (Nusatic) mem-branding ikan hias Indonesia. Itu yang coba kita kerjakan. Mengapa penting? Karena Singapura sudah lebih dulu dengan Aquarama, sudah puluhan tahun,” ungkap
“Inilah saatnya 2016 ada Nusatic. Setiap tahun makin lebih baik. Tahun ini juga kami mencoba sebaik mungkin, mudah-mudahan tahun depan akan menjadi program pemerintah. Acara sebesar ini harus ada campur tangan pemerintah,” tambahnya.
Dukungan yang dimaksud Sugiharto adalah tidak hanya terkait dengan kebijakan pemerintah saja, tetapi juga dari segi pendanaan dalam menggelar setiap acara.
ADVERTISEMENT