PP Presisi Catat Kontrak Baru Rp 6,7 T Selama 2023, Terbanyak di Sektor Tambang

31 Januari 2024 11:44 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi PT PP Presisi Tbk (PPRE). Foto: PP Presisi
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi PT PP Presisi Tbk (PPRE). Foto: PP Presisi
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Emiten jasa konstruksi sipil dan tambang, PT PP Presisi Tbk (PPRE), mencatatkan kontrak baru Rp 6,7 triliun selama 2023. Jumlah ini meningkat 28,7 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya (year on year/yoy) yang sebesar Rp 5,2 triliun.
ADVERTISEMENT
Nilai kontrak baru tersebut didominasi oleh kontribusi Perseroan yang menyumbang nilai Pemasaran sebesar Rp 4,9triliun atau 74 persen dari total nilai kontrak baru. Sementara sisanya diperoleh dari entitas anak PPRE.
Dilansir laporan keuangan perseroan, Rabu (31/1), berdasarkan lini bisnis Perseroan, kontrak baru didominasi oleh sektor jasa pertambangan sebesar 66 persen atau sebesar Rp 4,4 triliun, di mana terjadi pertumbuhan sebesar 11 persen jika dibandingkan tahun lalu di periode yang sama yaitu 55 persen pada sektor jasa pertambangan.
“Pencapaian kontrak baru PPRE tahun 2023 yang meningkat 28,7 persen secara year on year dengan peningkatan perolehan kontrak baru pada sektor jasa pertambangan sebesar 11 persen dibandingkan dengan tahun 2022 menunjukkan bahwa strategi Perseroan untuk tetap fokus pada jasa pertambangan sudah tepat," ujar Direktur Utama PP Presisi, I Gede Upeksa Negara, dalam keterangan tertulis.
ADVERTISEMENT
Adapun di bulan Desember 2023 saja, PPRE berhasil mendapatkan kontrak baru sebesar Rp 923,2 miliar, terdiri dari proyek jasa pertambangan sebesar Rp 574,5 miliar, konstruksi sipil sebesar Rp 163,4 miliar, lini bisnis supporting sebesar Rp 28 miliar, serta tambahan pekerjaan pada proyek civil work melalui anak usaha PT LMA sebesar Rp 157,1 miliar.
Dia melanjutkan, di tahun ini perseroan menargetkan perolehan kontrak baru tumbuh 15-20 persen dan didominasi oleh sektor jasa pertambangan. Menurut Upeksa, perseroan juga akan tetap bersinergi dengan PTPP sebagai induk perusahaan pada bisnis jasa konstruksi khususnya infrastruktur.
"Tidak lupa kami juga akan terus memperkuat Kinerja Keuangan melalui produk-produk unggul yang selalu mengedepankan quality dan safety berbasis manajemen risiko agar dapat men-generate laba secara maksimal untuk Perusahaan yang sehat dan berkelanjutan," tambahnya.
ADVERTISEMENT