news-card-video
5 Ramadhan 1446 HRabu, 05 Maret 2025
Jakarta
chevron-down
imsak04:10
subuh04:25
terbit05:30
dzuhur11:30
ashar14:45
maghrib17:30
isya18:45

Prabowo akan Bikin Kilang Minyak Terbesar di RI Pakai Modal Danantara

4 Maret 2025 8:40 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
8
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menteri ESDM Bahlil Lahadalia membacakan laporan pemerintah saat Rapat Paripurna DPR RI Ke-13 Masa Persidangan II Tahun Sidang 2024-2025 di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (18/2/2025). Foto: Rivan Awal Lingga/ANTARA FOTO
zoom-in-whitePerbesar
Menteri ESDM Bahlil Lahadalia membacakan laporan pemerintah saat Rapat Paripurna DPR RI Ke-13 Masa Persidangan II Tahun Sidang 2024-2025 di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (18/2/2025). Foto: Rivan Awal Lingga/ANTARA FOTO
ADVERTISEMENT
Menteri Energi dan Sumber Data Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia mengungkapkan pemerintah akan membangun kilang minyak (refinery) dengan kapasitas 500 ribu barel. Kilang ini akan menjadi yang terbesar di Indonesia.
ADVERTISEMENT
Bahlil, yang merupakan Ketua Satgas Hilirisasi dan Ketahanan Energi ini, mengatakan proyek kilang tersebut termasuk dalam tahap pertama investasi hilirisasi di tahun 2025.
"Kita juga akan membangun refinery yang Insyaallah kapasitasnya itu kurang lebih sekitar 500 ribu barel. Ini salah satu yang terbesar nantinya, ini dalam rangka mendorong agar ketahanan energi kita betul-betul lebih baik," jelasnya kepada awak media di Istana Kepresidenan, Senin (3/2).
Rencana besar ni menjadi salah satu poin pembahasan dalam rapat bersama Presiden Prabowo Subianto pada Senin malam. Bahlil mengatakan, total kebutuhan investasi hilirisasi untuk tahap pertama mencapai USD 45 miliar dari modal Badan Pengelola Investasi Danantara.
Penandatanganan Keppres Pengangkatan Dewas dan Badan Pelaksana BPI Danantara oleh Presiden RI Prabowo Subianto di Istana Presiden, Senin (24/2/2025). Foto: YouTube/ Sekretariat Presiden
"Kami telah memutuskan tahap pertama hilirisasi yang ditargetkan kurang lebih sekitar USD 618 miliar untuk di tahun 2025, yang tadi kami paparkan kurang lebih sekitar 21 proyek pada tahap pertama yang total investasinya kurang lebih sekitar USD 45 miliar," tutur Bahlil.
ADVERTISEMENT
Selain kilang, Bahlil mengatakan salah satu proyek hilirisasi lain untuk tahap pertama adalah pembangunan penampungan minyak mentah untuk Cadangan Penyangga Energi di Pulau Nipa.Pemerintah juga akan meneruskan proyek hilirisasi batu bara menjadi dimetil eter (DME), yang akan menjadi substitusi daripada LPG.
Selanjutnya adalah proyek hilirisasi lainnya yang bertujuan untuk meningkatkan nilai tambah pada komoditas tembaga, nikel, dan juga bauksit hingga sampai dengan alumina. "Kemudian di sektor pertanian, sektor perikanan juga masuk tadi termasuk di sektor kehutanan," jelas Bahlil.