Prabowo Berniat Bayar Utang Whoosh Pakai Uang Negara yang Diambil dari Koruptor

5 November 2025 7:20 WIB
·
waktu baca 2 menit
Prabowo Berniat Bayar Utang Whoosh Pakai Uang Negara yang Diambil dari Koruptor
Prabowo memastikan uang negara untuk membayar utang Whoosh ada.
kumparanBISNIS
Presiden Prabowo Subianto memberi sambutan saat meresmikan Stasiun Tanah Abang Baru di Jakarta, Selasa (4/11/2025).  Foto: Galih Pradipta/ANTARA FOTO
zoom-in-whitePerbesar
Presiden Prabowo Subianto memberi sambutan saat meresmikan Stasiun Tanah Abang Baru di Jakarta, Selasa (4/11/2025). Foto: Galih Pradipta/ANTARA FOTO
ADVERTISEMENT
Presiden Prabowo Subianto memastikan pemerintah mampu membayar utang proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) atau Whoosh kepada China. Ia memastikan dana untuk membayar utang tersebut sudah ada.
ADVERTISEMENT
Prabowo mengungkapkan salah satu sumbernya bisa dari uang negara hasil sitaan dari para koruptor.
"Duitnya ada. Duit yang tadinya dikorupsi, saya hemat. Enggak kasih kesempatan. Jadi, saudara saya minta bantu saya semua, jangan kasih kesempatan koruptor-koruptor itu merajalela. Uang nanti banyak untuk kira, untuk rakyat semua," kata Prabowo di Stasiun Tanah Abang, Jakarta, Selasa (4/11).
Prabowo menegaskan pemerintah punya kemampuan fiskal yang cukup untuk menanggung kewajiban pembayaran utang senilai Rp 1,2 triliun per tahun kepada China.
Prabowo menilai pembayaran tersebut bukan masalah karena proyek Whoosh membawa manfaat besar bagi masyarakat, mulai dari pengurangan kemacetan, penurunan polusi, hingga efisiensi waktu perjalanan.
"Pokoknya nggak ada masalah karena itu kita bayar Rp 1,2 triliun per tahun. Mengurangi macet, polusi, perjalanan semua dihitung," ujar Prabowo.
ADVERTISEMENT
Prabowo menuturkan proyek kereta cepat Whoosh juga menjadi simbol penting kerja sama strategis Indonesia dengan China, khususnya dalam penguasaan teknologi transportasi modern.
"Jadi, sudahlah, saya sudah katakan Presiden RI yang ambil alih tanggung jawab. Jadi tidak usah ribut. Kita mampu. Dan kita kuat. Duitnya ada," tegas Prabowo.