news-card-video
24 Ramadhan 1446 HSenin, 24 Maret 2025
Jakarta
chevron-down
imsak04:10
subuh04:25
terbit05:30
dzuhur11:30
ashar14:45
maghrib17:30
isya18:45

Prabowo Diminta Perhatikan Masyarakat Kelas Bawah-Atas Agar Ekonomi Bergerak

23 Maret 2025 8:04 WIB
ยท
waktu baca 3 menit
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Presiden Prabowo pimpin Ratas Percepatan Hilirisasi. Foto: Dok. Muchlis Jr - Biro Pers Sekretariat Presiden
zoom-in-whitePerbesar
Presiden Prabowo pimpin Ratas Percepatan Hilirisasi. Foto: Dok. Muchlis Jr - Biro Pers Sekretariat Presiden
ADVERTISEMENT
Presiden Prabowo Subianto, yang lebih peduli kepada harga pangan daripada fluktuasi pasar saham, disebut akan membuat perekonomian Indonesia stagnan.
ADVERTISEMENT
Analis pasar modal sekaligus Direktur Laba Forexindo Berjangka, Ibrahim Assuaibi, menilai Prabowo seharusnya bisa menyeimbangkan fokusnya pada kepentingan masyarakat kelas atas dan bawah.
Menurutnya, apa pun yang dilontarkan oleh seorang kepala negara pasti akan berpengaruh terhadap kondisi ekonomi, termasuk ketidakpeduliannya kepada kondisi Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG).
"Kalau pemerintah terlalu fokus pada konsumsi masyarakat bawah tanpa memperhatikan pergerakan ekonomi dari sisi atas, termasuk investasi dan pasar modal, maka ekonomi Indonesia justru bisa stagnan atau bahkan melambat," tegas Ibrahim kepada kumparan, dikutip Minggu (23/3).
Ibrahim menilai bahwa seluruh program inisiatif presiden, khususnya berkaitan dengan ketahanan pangan dan energi, tetap memerlukan dukungan dari para investor pasar modal.
"Program Makan Bergizi Gratis, Danantara, dan lain-lain kan juga butuh investor. Jadi kalau seandainya Prabowo masih memberikan pernyataan yang menunjukkan bahwa ia tidak terlalu melibatkan saham, maka target 8 persen pertumbuhan ekonomi itu juga tidak akan tercapai," ujar Ibrahim.
ADVERTISEMENT
Dia juga menyebutkan, Indonesia saat ini sedang membutuhkan investasi untuk mendukung program-program pembangunan. Di sisi lain, para investor terutama investor asing selalu mempertimbangkan banyak hal sebelum menanamkan modalnya, terutama stabilitas ekonomi dan kepastian hukum.
Untuk itu, Ibrahim menyarankan pemerintah perlu mendorong stimulus ekonomi yang menyentuh berbagai sektor, jika tidak ingin pertumbuhan ekonomi nasional mandek di kisaran 5 persen, alih-alih mencapai impian Prabowo menyentuh 8 persen.
"Karena kalau tidak, perekonomian Indonesia bisa dibawah 5 persen," tutur Ibrahim.
Sementara itu, Analis pasar modal dari Panin Sekuritas, Felix Darmawan, mengatakan pernyataan presiden terkait IHSG memiliki pengaruh negatif yang cukup signifikan terhadap kepercayaan investor.
"Pernyataan (presiden) tersebut dapat memberikan kesan bahwa stabilitas pasar saham itu kurang penting, yang akan bertranslasi pada persepsi negatif bagi investor lokal dan asing, sehingga mereka lebih berhati-hati dalam mengambil posisi," jelas Felix.
Warga memantau pergerakan saham di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (18/3/2025). Foto: Sulthony Hasanuddin/ANTARA FOTO
Felix mengakui ketahanan pangan dan energi memang penting bagi masyarakat, namun kondisi pasar saham yang memang sering bergejolak dalam jangka pendek juga seharusnya bisa diperhatikan oleh seorang presiden.
ADVERTISEMENT
"Namun, dalam jangka panjang, faktor fundamental masing-masing emiten lah yang kembali menjadi faktor utama dalam pergerakan harga saham," kata Felix.
Sebelumnya, Prabowo menegaskan ketahanan pangan merupakan prioritas utama bagi pemerintahannya. Menurut dia, tak masalah harga saham fluktuatif, yang penting pasokan pangan bagi masyarakat terjamin.
"Pangan adalah yang paling utama. Harga saham boleh naik turun, pangan aman, negara aman. Saya lihat yang stres harga saham turun hanya beberapa orang di antara saya," ujar Prabowo dalam Pembukaan Sidang Kabinet di Istana Negara, Jumat (21/3).
Prabowo ingin menegaskan kebutuhan dasar rakyat, terutama pangan, harus tetap terjaga di tengah dinamika ekonomi yang bisa berubah sewaktu-waktu.