Prabowo Jamin PT Sritex Tetap Bisa Ekspor-Impor Meski Pailit

29 Oktober 2024 17:31 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi Sritex Foto: zakir1346/Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Sritex Foto: zakir1346/Shutterstock
ADVERTISEMENT
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menegaskan PT Sri Rejeki Isman Tbk atau PT Sritex masih bisa melakukan kegiatan ekspor dan impor meskipun saat ini tengah dalam status pailit. Hal ini diungkapkan dalam konferensi pers di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, pada Selasa (29/10).
ADVERTISEMENT
Airlangga mengatakan, pemerintah melalui Bea Cukai telah menyetujui agar izin ekspor dan impor perusahaan tetap berjalan demi menjaga stabilitas operasional.
"Tahap sekarang kita monitor dulu yang pertama bea cukai sudah menyetujui bahwa impor ekspornya bisa terus berjalan, dan ini dulu pernah dilakukan di kawasan berikat di daerah Jawa Barat. Jadi akan diberlakukan sama sehingga impor ekspornya terus berjalan sehingga kondisi perusahaan tidak terhenti," kata Airlangga.
Airlangga juga menyampaikan bahwa Presiden Prabowo telah memberikan arahan agar pemerintah membantu perusahaan tekstil seperti Sritex yang saat ini tengah berjuang keluar dari masalah finansial. Pemerintah akan mempertimbangkan berbagai opsi teknis untuk memastikan perusahaan dapat tetap beroperasi dengan stabil.
Menko Perekonomian Airlangga Hartarto berjalan usai mengikuti rapat yang dipimpin Presiden Prabowo Subianto di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (29/10/2024). Foto: Hafidz Mubarak A/Antara Foto
Ketika ditanya mengenai kemungkinan adanya dana talangan untuk menyelamatkan Sritex, Airlangga menegaskan bahwa pemerintah akan melakukan pembicaraan lebih lanjut dengan pihak kurator yang menangani kasus pailit perusahaan.
ADVERTISEMENT
"Nanti dilihat dulu karena sekarang statusnya kan sudah ada kurator dan tentu harus ada pembicaraan dengan kurator," tambahnya.
Airlangga juga menjelaskan bahwa langkah yang diambil pemerintah bukan hanya untuk menyelamatkan perusahaan, tetapi juga untuk melindungi para pekerja Sritex agar tetap memiliki pekerjaan.
Menurutnya, dengan memastikan produksi tetap berjalan, Sritex dapat mempertahankan tenaga kerja yang saat ini menggantungkan penghasilan pada perusahaan tersebut. "Dengan berproduksi tenaga kerja masih bekerja," terangnya.