Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
ADVERTISEMENT
Kementerian Perdagangan atau Kemendag meminta Kementerian Pertanian (Kementan) untuk menerbitkan rekomendasi impor jagung . Alasannya, karena musim kemarau dan diprediksi akan terjadi kekeringan.
ADVERTISEMENT
Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita mengatakan, bahwa impor jagung perlu dilakukan karena musim kemarau yang berlangsung lebih lama, akan menyebabkan penurunan produksi dalam negeri.
"Kami minta rekomendasi (impor), yang tahu kementerian teknis bahwa akan terjadi kekeringan,"‎ kata Enggar saat ditemui di kawasan Nusa Dua, Bali, Rabu (21/8).
Dia menjelaskan impor jagung perlu dilakukan karena saat ini harga jagung produksi dalam negeri lebih mahal dibandingkan impor Brasil.‎ Kondisi tersebut akan menyulitkan produsen pakan ternak.
"Harga jagung kita lebih mahal daripada harga jagung impor dari Brasil yang perjalanannya 3 bulan. Artinya harus ada sesuatu yang kita introspeksi," ujarnya.
Menurut dia, dengan harga jagung yang mahal maka produsen pakan ternak akan beralih ke gandum. Padahal sebenarnya harga gandum lebih mahal dibandingkan harga jagung.
ADVERTISEMENT
"Apalagi sekarang kita alihkan ke gandum. Kenaikan impor gandum tinggi dan itu lebih mahal dari jagung. Itu mengapa biaya produksi tinggi dan harga ayam mahal," tegasnya.
Namun, Enggar tidak menyebut berapa jumlah jagung yang harus diimpor. Menurut dia, angka kebutuhan impor jagung tersebut akan diumumkan setelah Kementerian Pertanian mengeluarkan rekomendasi.