Prediksi Kekeringan, Mendag Minta Rekomendasi Impor Jagung ke Mentan

21 Agustus 2019 13:42 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menteri Perdagangan RI Enggartiasto Lukita (kiri) didampingi Duta Besar RI untuk China Djauhari Oratmangun berdialog dengan pengusaha asal China di sela-sela jamuan makan malam di Wisma Duta KBRI Beijing, Kamis (1/8). Foto: ANTARA FOTO/M. Irfan Ilmie
zoom-in-whitePerbesar
Menteri Perdagangan RI Enggartiasto Lukita (kiri) didampingi Duta Besar RI untuk China Djauhari Oratmangun berdialog dengan pengusaha asal China di sela-sela jamuan makan malam di Wisma Duta KBRI Beijing, Kamis (1/8). Foto: ANTARA FOTO/M. Irfan Ilmie
ADVERTISEMENT
Kementerian Perdagangan atau Kemendag meminta Kementerian Pertanian (Kementan) untuk menerbitkan rekomendasi impor jagung. Alasannya, karena musim kemarau dan diprediksi akan terjadi kekeringan.
ADVERTISEMENT
Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita mengatakan, bahwa impor jagung perlu dilakukan karena musim kemarau yang berlangsung lebih lama, akan menyebabkan penurunan produksi dalam negeri.
"Kami minta rekomendasi (impor), yang tahu kementerian teknis bahwa akan terjadi kekeringan,"‎ kata Enggar saat ditemui di kawasan Nusa Dua, Bali, Rabu (21/8).
Dia menjelaskan impor jagung perlu dilakukan karena saat ini harga jagung produksi dalam negeri lebih mahal dibandingkan impor Brasil.‎ Kondisi tersebut akan menyulitkan produsen pakan ternak.
"Harga jagung kita lebih mahal daripada harga jagung impor dari Brasil yang perjalanannya 3 bulan. Artinya harus ada sesuatu yang kita introspeksi," ujarnya.
Jagung siap panen. Foto: Dok. Kementan
Menurut dia, dengan harga jagung yang mahal maka produsen pakan ternak akan beralih ke gandum. Padahal sebenarnya harga gandum lebih mahal dibandingkan harga jagung.
ADVERTISEMENT
"Apalagi sekarang kita alihkan ke gandum. Kenaikan impor gandum tinggi dan itu lebih mahal dari jagung. Itu mengapa biaya produksi tinggi dan harga ayam mahal," tegasnya.
Namun, Enggar tidak menyebut berapa jumlah jagung yang harus diimpor. Menurut dia, angka kebutuhan impor jagung tersebut akan diumumkan setelah Kementerian Pertanian mengeluarkan rekomendasi.