Produknya Terdampak Pelemahan Rupiah, Sido Muncul Bakal Naikkan Harga?

17 April 2024 14:11 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Petugas menghitung uang pecahan dolar AS di gerai penukaran mata uang asing VIP (Valuta Inti Prima) Money Changer, Jakarta, Selasa (4/10/2022). Foto: Muhammad Adimaja/Antara Foto
zoom-in-whitePerbesar
Petugas menghitung uang pecahan dolar AS di gerai penukaran mata uang asing VIP (Valuta Inti Prima) Money Changer, Jakarta, Selasa (4/10/2022). Foto: Muhammad Adimaja/Antara Foto
ADVERTISEMENT
Pelemahan rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) berdampak pada industri jamu dan farmasi, salah satunya PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk (SIDO). Nilai tukar rupiah mencapai Rp 16.235 per dolar AS atau melemah 0,37 persen berdasarkan data Bloomberg pada Rabu (17/4) pukul 14:05 WIB.
ADVERTISEMENT
Direktur Utama Sido Muncul, Irwan Hidayat, mengatakan harga kemasan produk jamu terkena dampak dari pelemahan rupiah. Mayoritas penjualan Sido Muncul merupakan produk jamu. Selain itu, harga bahan baku juga berpotensi naik mengikuti kemungkinan lonjakan harga komoditas.
Irwan menyebut industri farmasi sangat rentan dengan adanya pelemahan rupiah karena semua bahan baku diimpor. Penyesuaian harga produk Sido Muncul nantinya tergantung perhitungan Harga Pokok Penjualan (HPP).
“Penyesuaian harga nanti kita pikirkan dulu, tingkat kenaikan (dolar AS) berpengaruh sampai HPP berapa. Yang kita lakukan semua pengusaha ya efisiensi, kita juga melakukan konsolidasi, menaikkan harga berapa atau tidak dinaikkan,” katanya.
Direktur Sido Muncul Irwan Hidayat yang terima penghargaan Green Leadership dari KLHK. Foto: dok. Sido Muncul
“Efisiensinya mungkin diproduksi, mungkin di distribusi. Terutama di jamu packaging (terkena dampak rupiah) dan yang lain-lain harga bahan baku ikut naik,” katanya.
ADVERTISEMENT
Pagi tadi, rupiah juga dibuka melemah. Tapi masih di posisi Rp 16.175 per dolar AS atau melemah 327 poin (2,07 persen).
Melemahnya rupiah terhadap dolar AS siang ini merupakan yang terendah sejak Maret 2020. Berdasarkan data Trading Economic, rupiah pernah anjlok ke posisi Rp 16.400 per dolar AS pada 30 Maret 2020.