Produksi Naik, SKK Migas Optimistis Pasokan Gas Bumi Domestik Terpenuhi

8 Mei 2024 19:10 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Produksi gas bumi PGN.  Foto: Dok. PGN
zoom-in-whitePerbesar
Produksi gas bumi PGN. Foto: Dok. PGN
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) mencatat produksi gas bumi sudah mengalami peningkatan. Kepala Divisi program dan Komunikasi SKK Migas, Hudi D. Suryodipuro, mengatakan produksi gas di tahun 2023 yang meningkat 2,2 persen dibandingkan produksi gas tahun 2022.
ADVERTISEMENT
Ke depannya, kata dia, produksi gas akan terus meningkat, hal ini ditunjang dengan telah onstream-nya proyek Tangguh Train 3 dan Jambaran Tiung Biru (JTB), serta proyek gas besar yang akan onstream seperti Geng North di Kalimantan Timur, Abadi Masela di Maluku, dan Asap Kido Merah (AKM) di Papua Barat.
“Intinya SKK Migas berkomitmen untuk memastikan pasokan gas dari hulu untuk kebutuhan nasional aman," tegasnya melalui keterangan resmi, Rabu (8/5).
Produksi gas juga ditambah dengan penemuan cadangan gas baru raksasa (giant discovery) seperti di wilayah Andaman. SKK Migas memproyeksikan produksi gas bumi Indonesia akan terus meningkat di masa mendatang yang sesuai dengan rencana long term plan (LTP).
Hudi menyampaikan, SKK Migas berkomitmen mengutamakan pasokan gas untuk kebutuhan domestik. Berdasarkan data lifting (salur gas) per Maret 2024 yang sebesar 5.367,7 BBTUD (billion british thermal unit per day).
ADVERTISEMENT
Produksi gas bumi PGN. Foto: Dok. PGN
Dari jumlah tersebut, sebanyak 4.109,6 BBTUD atau sebesar 77 persen dialokasikan untuk pasar domestik dan kelebihannya sejumlah 1.258,1 BBTUD atau sekitar 23 persen diekspor.
"Hal ini mencerminkan bahwa pasokan gas bumi untuk domestik dipastikan aman," tambah Hudi.
Hudi menambahkan, produksi gas melebihi kebutuhan di dalam negeri sehingga dibutuhkan infrastruktur jaringan gas yang handal dan pasar yang memadai, sehingga ke depannya pasokan gas akan terus bertambah.
Oleh karenanya, Hudi menegaskan bahwa harus ada keterlibatan dari seluruh pemangku kepentingan, termasuk pelaku industri midstream dan hilir. Langkah-langkah ini diharapkan dapat menjaga ketahanan energi nasional dan mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.
"Dengan komitmen yang kuat dari pemerintah dan seluruh pemangku kepentingan yang terlibat, diharapkan Indonesia dapat memanfaatkan potensi sumber daya gas secara optimal untuk mendukung ketahanan energi serta pertumbuhan ekonomi nasional," pungkasnya.
ADVERTISEMENT