Produsen Anker Bir Raup Laba Rp 338 Miliar, Naik 21 Persen

2 April 2019 12:16 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Produk dari PT. Delta Djakarta. Foto: Dok. deltajkt.thinkrooms.com
zoom-in-whitePerbesar
Produk dari PT. Delta Djakarta. Foto: Dok. deltajkt.thinkrooms.com
ADVERTISEMENT
PT Delta Djakarta Tbk (DLTA) membukukan keuntungan Rp 338,06 miliar sepanjang 2018. Angka ini meningkat 21,15 persen bila dibandingkan laba bersih 2017 yang senilai Rp 279,74 miliar.
ADVERTISEMENT
Delta Djakarta merupakan perusahaan yang memproduksi produk bir seperti Anker Bir, Carlsberg, Shanta Shandy, San Miguel, dan Stout. Pemerintah Provinsi DKI Jakarta sendiri memiliki saham 26,25 persen atau 210.200.700 lembar saham di perusahaan minuman Anker Bir tersebut.
Meningkatnya kinerja keuangan DLTA didukung oleh kenaikan penjualan bersih yakni dari Rp 777,30 miliar di 2017 menjadi Rp 893 miliar di 2018. Sementara itu, aset Delta Djakarta juga mengalami kenaikan dari Rp 1,34 triliun menjadi Rp 1,52 triliun. Hari ini, saham emiten DLTA dijual di Rp 7.175 atau meningkat 0,35 persen (25 poin).
Namun, perusahaan belum melaporkan pembagian dividen untuk keuntungan yang diperoleh sepanjang 2018. DLTA hanya melaporkan pembayaran dividen pada tahun 2018 sebesar Rp 207,66 miliar. Dividen ini merupakan pembayaran dari keuntungan pada tahun 2017.
ADVERTISEMENT
Anies Akan Melepas Saham Milik Pemprov DKI di Anker Bir
Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, menegaskan pihaknya tetap akan melepas kepemilikan saham Pemerintah Provinsi DKI Jakarta di perusahaan produsen Anker Bir, PT Delta Djakarta Tbk (DLTA). Saat ini, Pemprov DKI Jakarta memiliki 26,25 persen.
Anies memandang dana yang diendap di DLTA lebih baik digunakan untuk membangun sekolah dan pengadaan bus. Pemprov DKI Jakarta sudah mengajukan surat permohonan pelepasan kepemilikan saham di DLTA ke DPRD, namun belum direspons.
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menunjukan kartu MRT di Stasiun MRT Bundaran HI, Jakarta, Senin (1/4). Foto: Irfan Adi Saputra/kumparan
Anies beralasan, Pemprov DKI bukan sebuah korporasi yang berorientasi profit sehingga pihaknya berkomitmen melepas seluruh saham di Delta Djakarta.
“Prinsip dasar pemerintah itu bekerja untuk melaksanakan undang-undang, UUD, PP. Pemerintah itu bukan bekerja mencari keuntungan, karena apa? Nanti ada conflict of interest, di satu sisi pemegang modal, di sisi lain regulator, itu akan terasa. Karena itu pemerintah bukan pelaku bisnis dalam artian cari untung, pemerintah itu tugasnya melakukan pembangunan,” kata Anies di Balai Kota, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta, Selasa, (12/3).
ADVERTISEMENT
Anies merasa selama ini tidak ada kegiatan pembangunan dari dana sebesar Rp 1,2 triliun yang ditanam oleh Pemprov DKI di DLTA. Sehingga ia menegaskan saham tersebut harus segera dilepas. Meski begitu, Anies meminta masyarakat tidak terlalu sensitif seperti saling menyalahkan dalam menanggapi proses pelepasan tersebut.
“Ini sudah 49 tahun yang lalu jadi enggak usah terlalu sensitif, ini bukan mengkoreksi siapa pun. Ini adalah untuk kita uangnya Rp 1,2 triliun itu bagi rakyat. Pilihannya sederhana Rp 1,2 triliun dipakai untuk membantu usaha produksi bir atau dipakai untuk membantu usaha yang lainnya,” ujar Anies.