Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Produsen Indomie (ICBP) Bakal Paling Cuan di Masa Kampanye Capres, Kenapa?
16 November 2023 11:35 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Analis Samuel Sekuritas Indonesia, Pebe Peresia, menilai kampanye pemilu yang akan dilaksanakan pada 28 November 2023 hingga 10 Februari 2024 dapat menjadi katalis positif bagi emiten konsumer, meskipun durasi kampanye tersebut lebih singkat dibandingkan periode sebelumnya.
Hal ini terlihat dari ICBP mengalami lonjakan penjualan pada dua kuartal sebelum pemilu, yaitu kenaikan penjualan 11,8 persen yoy pada tahun 2019. Sedangkan penjualan produsen Indomie ini dalam rata-rata 3 tahun naik sebesar 5,9 persen.
ICBP menjadi top picks dengan rating overweight dari Samuel Sekuritas. Target price saham mencapai Rp 13.000 per lembar.
“Namun kami juga menilai bahwa keputusan BI (Bank Indonesia) menaikkan suku bunga acuan untuk meredam kenaikan inflasi dan menjaga nilai tukar IDR beresiko mengganggu daya beli masyarakat,” kata Pebe.
ADVERTISEMENT
Dalam pergerakan saham pada perdagangan hari Kamis (16/11), saham ICBP turun 1 poin atau 1,42 persen ke level 10.425 pada pukul 10.49 pagi. Nilai transaksi saham mencapai Rp 14.67 miliar. Kapitalisasi pasar (marketcap) ICBP menembus Rp 121,58 triliun.
Samuel Sekuritas juga memprediksi laba bersih ICBP akan naik 25 persen menjadi Rp 9,1 triliun pada tahun 2023. ICBP akan mencatatkan pertumbuhan laba bersih tertinggi di antara emiten konsumer lainnya tahun ini.
“Pertumbuhan laba bersih tertinggi ditopang oleh pertumbuhan segmen utamanya yaitu mi instan yang merupakan market leader,” sambungnya.
Posisi laba bersih tertinggi selanjutnya diisi oleh PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF) dan PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR), yang diperkirakan akan mencatatkan pertumbuhan laba bersih masing-masing naik sebesar 4,6 persen yoy dan 2,5 persen yoy.
ADVERTISEMENT
Penjualan Unilever Indonesia turun 3,3 persen yoy dan PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk (SIDO) turun 9,7 persen pada kuartal III 2023 disebabkan menurunnya permintaan masyarakat terhadap produk kesehatan pasca pandemi serta tingginya inflasi.