Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Program Klasterkuhidupku BRI Bantu Sukseskan Usaha Telur Asin di Lamongan
14 Februari 2024 14:34 WIB
·
waktu baca 4 menit
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Ibu Ain mengungkapkan, bisnis telur asin ini ia mulai sejak tahun 2009. Saat itu, kondisi keuangan keluarganya tengah bermasalah karena utang.
Ia pun harus mencari cara untuk melunasi utang sekaligus memenuhi kebutuhan keluarganya. Akhirnya, muncullah ide beternak bebek.
“Ternyata, dari 25 ekor bebek, mampu bertelur sebanyak 23 butir. Namun, jika dijual langsung, harga telur bebek terbilang murah, sehingga saya mencari cara untuk meningkatkan harganya dengan menjadikan telur asin matang. Harga jualnya pun jadi meningkat,” tuturnya.
Proses membuat telur asin terbilang mudah, hanya membutuhkan bata merah dan garam. Di awal merintis usahanya, Ibu Ain pun mengaku hanya memiliki modal Rp 70 ribu.
“Namun, produk yang saya buat bisa diterima pasar. Dari yang tadinya hanya memproduksi 20 butir telur asin, kemudian menjadi 50 hingga 100 butir per minggu,” ujar Ibu Ain.
ADVERTISEMENT
“Sampai akhirnya, pada 2015, klaster usaha kami berhasil memproduksi 1.500 sampai 2.000 butir per minggu. Selain telur asin biasa, kami juga memproduksi telur asin asap. Pada 2019, kami mampu memproduksi 4.000 hingga 5.000 butir per minggu,” imbuhnya.
Telur asin yang diproduksi oleh Ain berbeda dengan telur asin Brebes. Menurutnya, telur asin dari Sabiq Bejo diproses selama 10 hari, sementara proses pembuatan telur asin Brebes memakan waktu 14 hari. Ini membuat telur asin Sabiq Bejo memiliki rasa asin yang tidak berlebihan.
Terdampak Pandemi COVID-19
Meski telah berkembang cukup pesat, Klaster Telur Asin Sabiq juga sempat terguncang di masa pandemi COVID-19. Saat itu, agen dan reseller kesulitan untuk memasarkan telur asin. Pasalnya, pembatasan kegiatan menghambat pengiriman telur asin dari produsen ke penjual.
ADVERTISEMENT
Menyikapi kondisi tersebut, Ain bersama para pengrajin lain memutar otak agar bisnis mereka tetap berjalan. Mereka pun menginisiasi produk turunan berbahan telur asin.
“Di 2020, bisnis kami tak hanya bertahan karena pandemi, tetapi justru semakin bertumbuh dengan menciptakan beragam varian produk baru berbahan telur asin. Kami membuat abon telur asin, sambal telur asin, dan kerupuk telur asin,” jelasnya.
“Dampak baiknya, pada September 2020, kami mendapatkan penghargaan dari Gubernur Jawa Timur sebagai UMKM berprestasi. Tak sampai di situ, pada Des,ember 2020, kami juga dinobatkan sebagai UMKM yang survive di masa pandemi,” ujar Ibu Ain.
Semakin Sukses Berkat Klasterkuhidupku BRI
Ibu Ain dan sebagian besar rekan-rekannya memulai usaha telur asin dengan memanfaatkan fasilitas Kredit Usaha Rakyat (KUR) dari BRI.
ADVERTISEMENT
Pada awal tahun 2023, pihak BRI Lamongan memperkenalkan Program Klasterkuhidupku pada Ibu Ain dan pengrajin telur asin lain. Mereka pun kemudian mendaftarkan Klaster Telur Asin Sabiq Bejo.
“Lewat Program Klasterkuhidupku, pengrajin telur asin di Desa Cluring, Kecamatan Kalitengah, Kabupaten Lamongan, Jawa Timur, dapat dukungan penuh dari BRI lewat beragam program yang diberikan,” paparnya.
Ain mengungkapkan, para pengrajin di Klaster Telur Asin Sabiq Bejo sudah mendapatkan beberapa bantuan dari BRI. Bantuan tersebut berupa meja stainless, kompor gas, mesin oven, dan mesin penggiling.
“Kami juga difasilitasi memasarkan produk usaha binaan dan klaster lewat marketplace Localoka yang telah bekerja sama dengan BRI”, sambung Ibu Ain.
Tak hanya itu, Ibu Ain mengatakan, kini usaha telur asinnya semakin berkembang setelah dipasarkan di Localoka, yang menurutnya tidak membebani pelaku UMKM.
ADVERTISEMENT
Tak berhenti di situ, Ain kemudian mendaftarkan diri sebagai AgenBRILink. Hal ini dilakukannya untuk membuat perputaran uang usaha Klaster Telur Asin Sabiq Bejo lebih lancar.
Tidak hanya transaksi dan bisnis dari supplier ke reseller yang bisa dilakukan dengan lebih mudah, anggota Klaster Telur Asin Sabiq Bejo juga bisa mendapatkan akses modal usaha lewat Pembiayaan Ultra Mikro (UMi) yang difasilitasi BRI.
Berkat perjuangan panjang yang dilakukan oleh Ibu Ain dan rekan-rekannya di Klaster Telur Sabiq Bejo, ia dinobatkan sebagai Top 5 Local Hero di Merry Riana Entrepreneur of the Year Award pada Agustus 2023.
Pada kesempatan terpisah, Direktur Bisnis Mikro BRI, Supari, mengungkapkan bahwa program Klaster Usaha ‘Klasterkuhidupku’ adalah wadah bagi pelaku UMKM untuk mengembangkan bisnis mereka.
ADVERTISEMENT
Melalui berbagai bantuan dan kegiatan pendampingan, pelaku UMKM bisa berkesempatan untuk mengembangkan produk-produk mereka.
“Kami berkomitmen untuk terus mendampingi dan membantu pelaku UMKM, tidak hanya berupa modal usaha, tapi juga melalui pelatihan-pelatihan usaha dan program pemberdayaan lainnya sehingga UMKM dapat terus tumbuh dan semakin tangguh,” ungkap Supari.