Prosa.ai Kembangkan Produk Pemrosesan Bahasa untuk End User

21 September 2021 14:49 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Aplikasi pemrosesan bahasa prosa.ai mengembangkan fitur ke pengguna kalangan bisnis. Foto: Dok. prosa.ai
zoom-in-whitePerbesar
Aplikasi pemrosesan bahasa prosa.ai mengembangkan fitur ke pengguna kalangan bisnis. Foto: Dok. prosa.ai
ADVERTISEMENT
Prosa.ai, perusahaan teknologi pemrosesan bahasa yang berfokus dalam pengembangan produk berbasis Artificial Intelligence (AI) dan Natural Language Processing (NLP), mengembangkan produk untuk masyarakat pengguna akhir (end user).
ADVERTISEMENT
Selama ini, produk solusi dari Prosa.ai yang sudah dipasarkan ke pangsa pasar business to business (B2B) adalah chatbot, analitik sentimen (CX), speech-to-text, transkripsi rapat, biometrik suara, anti-hoaks, regulatory technology, dan mesin pemroses bahasa Indonesia (NLP) lainnya.
Salah satu produk solusi terbarunya adalah produk SaaS Text-to-Speech (TTS). Ini merupakan solusi berbasis cloud yang dapat memenuhi kebutuhan dalam mengubah teks menjadi suara. Solusi TTS untuk pangsa pasar B2B, digunakan untuk mendukung website-website perusahaan dan informasi publik supaya dapat dibaca oleh penyandang disabilitas tunanetra dan juga berbagai audiobook.
Dengan banyaknya kebutuhan masyarakat akan produk-produk digital berbasis AI, Prosa.ai melihat kesempatan untuk mulai menggarap pangsa pasar B2C yang dimulai dengan melebarkan pasar produk TTS ke pangsa pasar B2C, terlebih lagi saat ini semakin banyak bermunculan content creator di Indonesia yang membutuhkan audio voice over yang berkualitas.
ADVERTISEMENT
“Kami melihat banyaknya permintaan dari user individu atau non-enterprise untuk produk Text-to-Speech kami yang berbasis cloud yang memungkinkan user dapat mensintesis naskah teks-nya dengan cepat, mudah, dan ekonomis. Pengguna hanya cukup mengunggah atau mengetik teks yang ingin diubah menjadi suara pada https://tts.prosa.ai/, dalam waktu beberapa detik tulisan akan dikonversi menjadi ucapan atau suara” kata Co-Founder yang juga CEO Prosa.ai, Teguh Eko Budiarto, Selasa (21/9).
Berdasarkan hasil survei terbaru yang dilakukan oleh tim Prosa TTS, penggunaan kebutuhan audiobook menempati posisi pertama dengan persentase sebesar 24 persen dari total generasi audio. Untuk mengakomodir kebutuhan penggunaan tersebut, Prosa juga menciptakan suara yang didesain khusus untuk audiobook berbahasa Indonesia yang diberi nama karakter Dini.
ADVERTISEMENT
Aplikasi pemrosesan bahasa prosa.ai mengembangkan fitur ke pengguna kalangan bisnis. Foto: Dok. prosa.ai
Karakter suara Dini ini dianggap sangat cocok untuk bercerita, karena Dini mempunyai gaya bicara lirih dan penuh penghayatan. Selain itu, akurasi pengucapannya telah ditingkatkan menjadi lebih baik.
Tak hanya itu, Prosa.ai juga meningkatkan inovasi teknologi dengan menghadirkan karakter suara-suara lainnya seperti, suara Dimas (laki-laki) dengan gaya bicara formal, Dimas dengan gaya bicara ekspresif, dan Ocha (perempuan) dengan gaya bicara ramah. Penggunaan model suara Dimas & Ocha ini lebih cocok pada pembacaan berita (news narrator) dan voice-over.
“Teknologi Text-to-Speech memang bukanlah hal yang baru. Meskipun begitu, Prosa TTS memiliki keunggulan lainnya dibanding produk Text-to-Speech lainnya, seperti model-model suara yang dihasilkan oleh Prosa TTS itu unik, tidak bisa ditemukan di produk Text-to-Speech lainnya. Selain itu, kamus tata bahasa Prosa TTS juga selalu kami perbarui sehingga dapat meminimalisir kesalahan pengucapan,” ujar Teguh Eko Budiarto.
ADVERTISEMENT
Prosa Text-to-Speech (TTS) dilengkapi dengan berbagai macam fitur yang memudahkan pengguna, yaitu Speech Synthesizer (penyintesis ucapan) yang membantu memudahkan pengubahan teks tertulis menjadi sebuah ucapan. Human-sounding Voices merupakan teknologi yang memungkinkan pengguna dapat memilih karakter suara dan gaya bicara manusia yang natural.
Selain itu juga ada voice tuning adalah fitur yang dapat menyesuaikan tinggi rendahnya nada serta mengatur kecepatan berbicara. Terakhir, Flexible Audio File yaitu fitur yang dapat menghasilkan audio dalam berbagai format (WAV, MP3 dan OPUS) sehingga pengguna dapat memutar, menyimpan atau mengunduh audio tersebut.
Prosa TTS ini dapat dinikmati secara gratis. Selain paket gratis, pengguna dapat berlangganan paket berbayar berbasis kuota, mulai dari paket Lite dengan harga Rp 50 ribu hingga paket Business dengan harga Rp 900 ribu selama masa promo berlangsung.
ADVERTISEMENT