Proyek Gas Abadi Masela Dimulai, Investasi 3 Kali Lipat Kereta Cepat

28 Desember 2023 15:52 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi blok masela. Foto: SKK Migas
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi blok masela. Foto: SKK Migas
ADVERTISEMENT
Proyek gas raksasa di Blok Masela, LNG Abadi, resmi dimulai usai digantung lebih dari 20 tahun. Kick off Project Management Team (PMT) Proyek LNG Abadi yang berlangsung hari ini, Kamis (28/12), bersama SKK Migas menjadi penanda jalannya proyek strategis nasional ini.
ADVERTISEMENT
Jalannya proyek ini setelah pemerintah, yaitu Kementerian ESDM, menyentujui revisi Plan of Development (POD) yang menyertakan komponen carbon capture storage (CCS) ke dalam revisi POD tersebut.
Inpex Masela menjadi pemimpin dalam proyek ini karena hak kelolanya paling besar, yaitu 65 persen. Perusahaan asal Jepang ini bermitra dengan Pertamina (20 persen) dan Petronas (15 persen).
Kepala SKK Migas, Dwi Soetjipto, dalam sambutannya menyebutkan hari menjadi hari yang spesial karena menandai dimulainya Proyek Strategis Nasional yang sangat masif.
Proyek ini adalah yang pertama di mana biaya terkait CCS telah memenuhi syarat untuk dimasukkan ke dalam cost recovery, berdasarkan skema kontrak bagi hasil (PSC) yang mengatur operasi hulu minyak dan gas di Indonesia. Persetujuan POD revisi tersebut membuka jalan bagi INPEX dan mitranya untuk sepenuhnya mendorong proyek LNG Abadi sebagai proyek bersih dalam mendukung transisi energi.
Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto (tengah) bersama Managing Executive Officer, Senior Vice President, Asia Projects, INPEX, Akihiro Watanabe saat Kick-off Project Managament Team LNG Abadi di Blok Masela, di Jakarta, Kamis (28/12/2023). Foto: Dok. SKK Migas
Ke depannya, INPEX dan mitranya akan melanjutkan operasi termasuk beberapa kegiatan di lokasi serta mempersiapkan pekerjaan FEED. Setelah itu, perusahaan patungan (INPEX, Pertamina dan Petronas) akan melaksanakan proyek dengan tujuan mencapai keputusan investasi akhir/Final Investment Decision (FID) dan memulai produksi pada tahap awal setelah menyelesaikan persiapan yang diperlukan termasuk kegiatan pemasaran dan pembiayaan.
ADVERTISEMENT
"Proyek ini akan menghasilkan pendapatan pemerintah sebesar USD 37,8 miliar atau setara Rp 586 triliun," ujarnya.

Cabon Capture Kurang Emisi Karbon

Proyek LNG Abadi ini juga menjadi bukti komitmen Indonesia dalam meningkatkan produksi sekaligus menurunkan emisi karena lapangan gas Abadi juga memiliki potensi untuk penyimpanan CO2 bahkan menjadi CCS Hub dengan kemampuan injeksi CO2 sebesar 71-80 Juta Ton dan Kapasitas Penyimpanan 1,2 gigaton.
"CCS Hub pada Proyek Abadi Masela menambah daftar proyek CCS yang sedang dibangun di industri hulu migas, sekaligus menegaskan keberpihakan dan kontribusi industri ini dalam mengurangi emisi karbon dan mendukung Pemerintah dalam mencapai net zero emission di tahun 2060," ujar Dwi.
Ilustrasi blok masela. Foto: Antara
Dwi menekankan pentingnya acara ini untuk mensinkronkan tekad bersama untuk mempercepat penyelesaian proyek dari target onstream di kuartal 4 2029. Dia mengatakan jika proyek Abadi Masela bisa dipercepat maka berpotensi mempercepat penerimaan pendapatan dari proyek ini yang mencapai sekitar USD 5 miliar, sebaliknya jika terjadi keterlambatan akan berpotensi tambahnya biaya proyek sekitar USD 1 miliar setiap tahunnya di luar tambahan biaya tenaga kerja.
ADVERTISEMENT
Kick off hari ini adalah milestone penting, dan saya minta tim SKK Migas dan Inpex Masela untuk terus mencari potensi kegiatan untuk mempercepat proyek. Jika proyek Abadi Masela bisa lebih cepat selesai, maka dampaknya sangat besar berupa percepatan penerimaan negara dan tambahan pasokan gas untuk mendukung kebutuhan domestik," katanya.
“Kemajuan dari Proyek Abadi LNG ini sangat dinanti oleh oleh pemerintah dan masyarakat Indonesia, karena menjadi salah satu tulang punggung untuk mencapai target produksi di 2030 yaitu minyak 1 juta barel per hari (BOPD) dan gas 12 miliar kaki kubik per hari (BSCFD)," pungkas Dwi.
Sementara Managing Executive Officer, Senior Vice President, Asia Projects, INPEX, Akihiro Watanabe, di dalam sambutannya memaparkan.
Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto (tengah) bersama Managing Executive Officer, Senior Vice President, Asia Projects, INPEX, Akihiro Watanabe saat Kick-off Project Managament Team LNG Abadi di Blok Masela, di Jakarta, Kamis (28/12/2023). Foto: Dok. SKK Migas
"INPEX sangat menghargai dukungan dari SKK Migas dan pemerintah Indonesia dalam merevisi POD untuk memasukkan CCS, yang merupakan momentum baik bagi kami. Ke depannya, INPEX bersama JVP dengan sungguh-sungguh akan mengimplementasikan revisi POD melalui dukungan dan bimbingan dari SKK Migas dan pemerintah," terangnya.
ADVERTISEMENT

Target Produksi Gas Abadi

Volume produksi LNG tahunan proyek LNG Abadi diperkirakan akan mencapai 9,5 juta ton dan diharapkan dapat berkontribusi untuk meningkatkan ketahanan energi di Indonesia, Jepang dan negara-negara Asia lainnya. Proyek ini menghasilkan pasokan energi bersih yang stabil dalam jangka panjang, berdasarkan sifat ladang gas terkemuka di dunia dan cadangan berlimpah yang memungkinkan pengembangan yang efisien, serta komponen CCS Proyek.
Selain itu, proyek ini secara khusus diharapkan dapat berkontribusi secara signifikan terhadap pembangunan ekonomi dan sosial yang sangat dibutuhkan di bagian timur Indonesia, serta untuk mencapai tujuan Indonesia terkait target nol emisi CO2 pada tahun 2060.