Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.88.1
Proyek Kereta Layang Jakarta Masuk Tahap Pra Studi Kelayakan
3 November 2018 19:43 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:05 WIB
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Adapun proyek loop line merupakan upaya untuk mengangkat seluruh rel kereta yang berada di atas tanah di DKI Jakarta menjadi layang, misalnya seperti rel kereta di Stasiun Cikini, Stasiun Gondangdia, dan Stasiun Gambir.
“Sekarang kami diberi waktu 6 bulan untuk menyelesaikan dokumen pra fs, 6 bulan semenjak bulan kemarin, Maret 2019,” ujar Direktur Operasi III Adhi Karya, Pundjung Setya Brata, kepada kumparan, Sabtu (3/11).
Dia menjelaskan setelah dokumen pra fs selesai, kemudian akan dikaji oleh Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ). Dalam kajian itu, kemudian ditentukan apakah proyek itu akan dijalankan atau tidak.
“Kalau layak kami akan proses menuju fs. Kalau fs-nya selesai, kami akan menjadi pemrakarsa proyek. Setelahnya kami jalankan proyek itu,” bebernya.
ADVERTISEMENT
Sembari menyusun dokumen pra fs, pihaknya juga tengah mengkaji skema pendanaan. Sebab proyek itu diproyeksi menghabiskan dana Rp 17 triliun. Namun dia menegaskan, proyek itu akan dikerjakan beberapa pihak.
“Kami kaji struktur financing-nya seperti apa, nanti proyek ini akan dikerjakan 3 pihak, ada Adhi Karya, Wijaya Karya, dan Jaya Konstruksi,” kata Pundjung.
Menurutnya, tujuan pembangunan proyek itu untuk meningkatkan frekuensi pemberangkatan kereta agar jumlah penumpang kereta meningkat. Selama ini, frekuensi pemberangkatan terhambat karena rel kereta terganggung perlintasan sebidang.