Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Proyek Smelter Freeport di Gresik Capai 51,7 Persen, Target Beroperasi Mei 2024
13 Januari 2023 16:24 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Presiden Direktur PT Freeport Indonesia, Tony Wenas, mengatakan smelter tersebut mampu memproduksi 600.000 ton tembaga. Proses pembangunan telah menghabiskan dana USD 1,6 miliar atau sekitar Rp 25 triliun.
“Nilai investasi USD 3 miliar atau Rp 45 triliun, (Investasi) USD 3 miliar hanya smelter sini, yang di Smelting beda lagi,” ujar Tony di Smelter Freeport JIIPE Gresik, Jumat (13/1).
Tony mengatakan, smelter tembaga ini menjadi bagian penting dari ekosistem baterai kendaraan listrik (Electric Vehicle) yang dicanangkan pemerintah. Pasalnya, ekosistem EV berasal dari aluminium, nikel, kobalt, tembaga, dan besi.
“(Tembaga) akan menjadi bahan baku penting bagi renewable energy yang banyak dibangun di berbagai negara, karena 65 persen fungsi tembaga dunia untuk menghantarkan listrik,” katanya.
ADVERTISEMENT
Tony memastikan smelter ini dibangun dengan desain single line atau satu jalur terbesar di dunia. Dia berharap total 600.000 ton logam tembaga dapat dikonsumsi oleh industri hilir dalam negeri.
“Industri yang lebih hilir tumbuh lebih baik untuk mendukung ekosistem EV maupun kebutuhan lain dalam negeri. Ini memancing industri hilir tumbuh apabila disertai kebijakan dan promosi yang tepat,” tuturnya.
Adapun target konstruksi fisik, bangunan fisik serta peralatan vital akan selesai pada akhir 2023, dilanjutkan dengan pre-commissioning dan commissioning sehingga fasilitas pemurnian dapat beroperasi pada Mei 2024.
"Kita usahakan karena schedule seperti itu. Kami dan semua berusaha maksimal mungkin sesuai target yang ditetapkan. Komersial mulai Mei 2024," tuturnya.
Tony menegaskan, produksi tembaga dalam negeri dapat menarik investor untuk berinvestasi di Indonesia, sehingga para konsumen tembaga impor bisa menyerap komoditas tersebut. Kerja sama tengah berlangsung dengan pemerintah, yakni bersama Kementerian Investasi, Kemenko Perekonomian dan Kementerian ESDM sehingga produksi tembaga bisa dikonsumsi dalam negeri.
ADVERTISEMENT