news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

PT INKA Sempat Terkendala Krisis Semikonduktor saat Produksi Bus Listrik

30 September 2022 20:01 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Direktur Utama PT INKA Budi Noviantoro. Foto: Akbar Maulana/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Direktur Utama PT INKA Budi Noviantoro. Foto: Akbar Maulana/kumparan
ADVERTISEMENT
PT Industri Kereta Api atau PT INKA (Persero) sempat terkendala krisis semikonduktor saat memproduksi 53 bus listrik. Krisis semikonduktor memang dianggap menjadi mimpi buruk bagi industri manufaktur atau otomotif.
ADVERTISEMENT
Meski begitu, Direktur Utama PT INKA Budi Noviantoro mengatakan pihaknya sudah bisa mengatasi persoalan tersebut dan tidak menjadi kendala lagi.
"Tidak banyak, jadi komponen sempat (sulit) tapi sudah teratasi. Karena bus ini kan kebanyakan elektroniknya. Enggak banyak penggunaannya, tapi di banding yang lain ini tak terlalu banyak," kata Budi saat ditemui di Muamalat Tower Jakarta, Jumat (30/9).
Budi menegaskan pihaknya saat ini masih bisa mencukupi kebutuhan komponen untuk memproduksi bus listrik di tengah krisis semikonduktor. Untuk mencukupi kebutuhan, PT INKA juga mengimpor barang yang diperlukan.
"Kemarin (komponen) di charger ada juga. Tapi kan saya juga beli dari Taiwan yang punya cadangan," ujar Budi.
Budi mengakui harga komponen semikonduktor memang sempat mahal. Namun hal itu dipengaruhi oleh melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dolar yang sempat mencapai di atas Rp 15.000 per USD.
E-INOBUS, bus listrik buatan PT INKA (Persero) kerja sama dengan Tron-E dari Taiwan dan Piala Mas dari Malang saat dilakukan uji di jalan umum di area Madiun dan di jalan tol Madiun-Caruban. Foto: Humas INKA/Lr handout via ANTARA
Budi mengatakan komponen-komponen yang dibeli PT INKA sebelum nilai rupiah melemah. Sehingga dia menyebut harga yang didapat belum melejit seperti saat ini.
ADVERTISEMENT
"Kalau kemarin belum (mahal). Kalau sekarang mahal. Tapi kemarin kan (nilai tukar) dolar masih Rp 14.500, sekarang Rp 15.000 lebih. Komponen sudah masuk semuanya, jadi selamat," ujarnya.
Adapun dari jumlah 53 bus listrik yang akan diproduksi, saat ini PT INKA telah merampungkan 34 bus listrik. Di mana, 6 di antaranya sudah berada di Bali untuk digunakan selama KTT G20 nanti. 6 bus tersebut merupakan bagian dari 30 bus listrik yang akan digunakan selama gelaran KTT G20.