PT SMI Biayai Proyek Perubahan Iklim Rp 141,7 Triliun per Maret 2024

30 Mei 2024 10:17 WIB
·
waktu baca 2 menit
clock
Diperbarui 1 Juli 2024 18:43 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) PLN Indonesia Power (PLN IP). Foto: PLN Indonesia Power
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) PLN Indonesia Power (PLN IP). Foto: PLN Indonesia Power
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
PT Sarana Multi Infrastruktur (Persero) atau PT SMI telah menyalurkan pembiayaan untuk proyek perubahan iklim sebesar Rp 141,7 triliun per Maret 2024. Nilai tersebut untuk membiayai 73 proyek perubahan iklim dengan komitmen pembiayaan sebesar Rp 24,6 triliun.
ADVERTISEMENT
Kepala Divisi Evaluasi Lingkungan Sosial dan Teknik PT SMI, Gan Gan Dirgantara, mengatakan nilai itu jauh lebih tinggi dibandingkan proyek berbahan bakar batu bara (coal-fired project) sebesar Rp 28,5 triliun, untuk 10 proyek dengan komitmen pembiayaan sebesar Rp 6,1 triliun.
"Komitmen PT SMI tercermin dari portofolio komitmen pembiayaan atas climate change projects sebesar 15,8 persen, lebih besar dibandingkan dengan komitmen pembiayaan atas coalfired power plant sebesar 3,4 persen dari total komitmen pembiayaan sebesar Rp 142,64 triliun per Maret 2024," ujarnya dalam acara Media Gathering, dikutip Kamis (30/5).
Adapun portofolio proyek perubahan iklim, sebanyak 70 persen untuk energi terbarukan seperti minihidro, mikrohidro, geothermal, tenaga surya, air, angin, pembangkit listrik dari biomassa. Kemudian 20 persen untuk transportasi perkotaan seperti Light Rail Transit (LRT).
ADVERTISEMENT
com-Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (PLTB) kapasitas 75 MW di Sidrap, Makassar Foto: dok. PLN
Sebanyak 5 persen untuk air dan sanitasi seperti instalasi pengolahan air dan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM). Sedangkan 5 persen lagi untuk pembangkit listrik gas dan uap.
Tak hanya itu, SMI telah menerapkan moratorium pembiayaan terhadap pembangkit listrik tenaga batubara sejak tahun 2019 dan beralih ke proyek-proyek yang berkontribusi terhadap pengurangan emisi karbon dan efek gas rumah kaca atau proyek perubahan iklim.
Sejalan dengan itu, SMI berhasil membukukan laba bersih sebesar Rp 2,08 triliun pada 2023, menurun dibandingkan tahun 2022 yang sebesar Rp 2,16 triliun. Adapun komitmen pembiayaan di sepanjang 2023 mencapai Rp137,7 triliun, dengan outstanding pembiayaan dan investasi senilai Rp 91,3 triliun.
Sementara gross disbursement perseroan tercatat sebesar Rp15,3 triliun. Nilai tersebut terdiri dari disbursement ke badan usaha senilai Rp15 triliun dan ke pemerintah daerah sebesar Rp 255 miliar.
ADVERTISEMENT