Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
ADVERTISEMENT
Pemerintah menegaskan Pulau Komodo di Nusa Tenggara Timur, akan tetap beroperasi. Hal tersebut membantah terkait isu akan ditutupnya Pulau Komodo sebagai destinasi wisata.
ADVERTISEMENT
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman, Luhut Binsar Panjaitan, menegaskan informasi penutupan tersebut tidak benar. Menurut dia, pemerintah saat ini sedang menata Pulau Komodo menjadi destinasi yang lebih bagus lagi.
"Yang ada kita ingin menata Pulau Komodo itu seperti turis destination yang ekslusif. Jadi seperti di Afrika ada tempat atau safari. Kita di Komodo itu sampai 3,2 m panjangnya, udah kayak Dinosaurus," kata Luhut di Kantor Menko Maritim, Jakarta, Jumat (11/10).
Luhut mengatakan penataan tersebut akan memperhatikan penduduk sekitar. Selain itu, masalah lingkungan juga menjadi fokus dalam pengelolaan Pulau Komodo.
"Jumlah penduduk tetap di sana. Kita mau atur biar enggak semrawut. Nanti kita berdayakan jadi jangan khawatir bahwa mereka enggak dapat pekerjaan. Itu dengan ada penataan ini penduduk setempat akan lebih sejahtera," ujar Luhut.
ADVERTISEMENT
Luhut mengakui, setelah dilakukan penataan biaya masuk Pulau Komodo bisa menjadi lebih tinggi. Ia memang belum bisa memastikan berapa harganya.
Namun, Luhut mencontohkan seperti tempat ekslusif di Kenya yang biaya masuk per orangnya bisa mencapai 3.500 USD.
"Biarlah mereka yang menilai, melakukan assest, dan mempromosikan. Sehingga sekaligus melindungi, bukan hanya binatangnya, tapi rakyat yang di dalamnya harus diberdayakan dan sejahtera," tutur Luhut.
Penutupan Pulau Komodo sebelumnya sempat dilontarkan Pemda setempat sebagai upaya penyelamatan habitat Komodo. Namun, rencana tersebut membuat banyak pihak kecewa khususnya wisatawan yang akan berkunjung ke sana.