Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Punya Tim Hebat Bikin Populer, Luhut: Tapi Saya Tak Ingin Jadi Capres/Cawapres
7 Oktober 2022 14:41 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Dalam kesempatan itu, Luhut menuturkan salah satu yang membuatnya disebut populer, yakni terkait tugas penanganan COVID-19. Mantan Menko Polhukam yang juga pernah menjabat Kepala Kantor Staf Kepresidenan itu, memang ditunjuk Presiden Jokowi menjadi Koordinator PPKM Jawa-Bali sejak Juni 2021.
Meski demikian, Luhut merendah kalau dirinya tidak hebat terkait penanganan pandemi COVID-19. "Kalau tanya Luhut, saya tidak hebat. Yang hebat mereka-mereka ini [para epidemiolog dan ahli kesehatan]," katanya di acara yang berlangsung di The Dharmawangsa, Jakarta, Jumat (7/10).
Para ahli yang secara khusus dia sebut yakni Monica Nirmala, alumni Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia. Ia kemudian mengambil S2 jurusan Kesehatan Masyarakat Universitas Harvard. Selain itu ada Damar Susilaradeya, Ph.D dari Newcastle University di bidang Neuroscience yang kini menjadi penasihat Luhut.
Luhut juga menyebut nama Jona Widhagdo Putri, sarjana Manajemen Bisnis di University of London. Kemudian, dia sempat melanjutkan sekolah di Beijing mendalami Ekonomi, Perdagangan, dan Bahasa, dengan gelar Master of Art. Selanjutnya, dia mengambil gelar doktor di Fudan University, Shanghai, China.
ADVERTISEMENT
Dalam kesempatan itu, Luhut juga melontarkan pujian terhadap Budi Gunadi Sadikin, yang juga hadir sebagai pembicara di peluncuran buku biografinya. "Mencari alat-alat kesehatan kerja sama Budi Sadikin, [dari waktu] belum jadi Menteri Kesehatan. Tapi kami betul-betul kerja sama melakukan itu semua," imbuhnya.
Menurut Luhut, merekalah yang membuat namanya populer terkait penanganan pandemi COVID-19. "Saya terima kasih kepada mereka semua yang bantu saya dalam banyak hal, sehingga katanya saya populer. Tapi untung saya tidak pengin menjadi calon presiden (Capres) atau calon wapres (Cawapres), jadi saya boleh ngomong bebas," tandas Luhut Binsar Pandjaitan.