Pupuk Iskandar Muda Setop Produksi Karena Terkendala Pasokan Gas

17 Juni 2021 7:28 WIB
·
waktu baca 1 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Aktivitas pengemasan pupuk urea di salah satu pabrik milik PT Pupuk Indonesia (Persero). Foto: dok. Pupuk Indonesia
zoom-in-whitePerbesar
Aktivitas pengemasan pupuk urea di salah satu pabrik milik PT Pupuk Indonesia (Persero). Foto: dok. Pupuk Indonesia
ADVERTISEMENT
PT Pupuk Iskandar Muda (PIM), anak perusahaan PT Pupuk Indonesia (Persero) terpaksa menghentikan produksi dan operasional pabriknya. Hal ini dilakukan karena kendala pasokan gas sebagai bahan baku utama pembuatan pupuk.
ADVERTISEMENT
Vice President Humas PT PIM, Nasrun, mengatakan pabrik PT PIM tidak lagi memproduksi pupuk urea hampir satu bulan karena bahan baku gas terkendala dari perusahaan Medco Blok A.
"Selama ini, pasokan gas PT PIM dari Medco, namun dari informasi yang kami terima bahwa sedang adanya pemeliharaan sumur gas perusahaan Medco Blok A," kata Nasrun di Lhokseumawe, dikutip Kamis (17/6).
Nasrun seperti dikutip dari Antara, mengharapkan pasokan gas kembali normal dalam waktu yang tidak terlalu lama, sehingga pabrik PT PIM bisa beroperasi memproduksi pupuk urea.
Suasana pabrik pupuk di bawah holding PT Pupuk Indonesia (Persero). Foto: Dok. Pupuk Indonesia Group
Menyangkut persediaan kebutuhan pupuk urea bersubsidi di wilayah pemasaran PT PIM, Nasrun mengatakan akan tercukupi dari persediaan pupuk urea di Lini I PT PIM.
ADVERTISEMENT
"Apabila nantinya persediaan pupuk urea habis maka akan disuplai dari persediaan pupuk nasional yang dikelola PT Pupuk Indonesia. Namun, kami berharap pasokan gas bisa cepat teratasi, sehingga pabrik bisa kembali berproduksi," ujarnya.
PT PIM pada tahun 2021 menyiapkan produksi pupuk urea subsidi sebanyak 460,4 ribu ton lebih guna mendukung program kedaulatan pangan pupuk di sejumlah provinsi di Sumatera dan Kalimantan.
Adapun pupuk urea bersubsidi tersebut akan disalurkan untuk Provinsi Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Riau, Kepulauan Riau, Jambi, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah dan Kalimantan Selatan.