Pupuk Iskandar Muda Teken MoU dengan Energi Mega Persada

31 Maret 2022 16:00 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Penandatanganan MoU Pupuk Iskandar Muda dengan Bakrie Group, Rabu (30/3). Foto: dok. Pupuk Indonesia
zoom-in-whitePerbesar
Penandatanganan MoU Pupuk Iskandar Muda dengan Bakrie Group, Rabu (30/3). Foto: dok. Pupuk Indonesia
Sebagai bagian dari PT Pupuk Indonesia, PT Pupuk Iskandar Muda (PIM) Aceh mendapat pencerahan bahan baku gas dari Entitas Group Bakrie, PT Energi Mega Persada Tbk (ENRG). Melalui anak usahanya, EMP Gebang Limited, kesepakatan ini ditujukan untuk memenuhi kebutuhan bahan baku pabrik urea. Kerja sama ini pun tertuang dalam nota kesepahaman (MoU) yang ditandatangani pada Rabu (30/03) di Jakarta.
Dalam penandatanganan MoU ini, hadir pula Presiden Direktur PT Bakrie & Brothers Tbk, Anindya N Bakrie, Chief Communication PT EMP, Adinda Andarina Bakrie, Direktur Utama PT Pupuk Indonesia (Persero) Bakir Pasaman, Deputi Keuangan dan Monetisasi SKK Migas, Arif S Handoko, Direktur EMP Gebang Limited, Achmad Badrun Mangunpranata.
Direktur Utama PT Pupuk Iskandar Muda, Budi Santoso Syarif, merasa bersyukur dengan kerja sama ini. Sumber gas alam yang dikelola Bakrie Group dapat digunakan oleh PIM untuk peningkatan kapasitas produksi serta berpotensi untuk memproduksi blue ammonia sebagai sumber energi bersih dengan memanfaatkan sumber gas sebagai storage CO₂.
Dengan injeksi CO₂ dalam sumur akan meningkatkan lifting minyak atau gas alam dari sumur-sumur existing tersebut, sehingga kerja sama ini akan memberikan nilai tambah bagi para pihak serta mendukung program dekarbonisasi yang diinisiasi pemerintah melalui program Net Zero Emission 2060.
Penandatanganan MoU Pupuk Iskandar Muda dengan Bakrie Group, Rabu (30/3). Foto: dok. Pupuk Indonesia
PIM sebagai salah satu pemilik lahan di kawasan KEK Arun Lhokseumawe berharap Bakrie Group dapat membangun industri hilirisasi sawit menjadi oleochemical, hydrogenated vegetable oil (HVO), dan bio diesel.
Penandatangan MoU ini merupakan langkah strategis dalam proyek hilirisasi gas bumi seperti blue ammonia, metanol, dan optimalisasi penggunaan gas serta potensi pengembangan industri Petrokimia di KEK Arun Lhokseumawe. Tak hanya itu, ia juga menjadi bagian dari upaya percepatan Net Zero Emission 2060.
EMP menargetkan nantinya akan memasok sekitar 40 juta kaki kubik gas per harinya bersumber dari Gebang PSC Block yang berlokasi di Sumatera Utara dalam rangka pengembangan Iskandar Muda Industrial Area (IMIA) di Lhokseumawe Aceh Utara.
Dalam nota kesepahaman tersebut PIM akan menyediakan lahan di IMIA untuk pengembangan bisnis masa mendatang bagi EMP Gebang Limited dan BNBR.
Sementara itu, Direktur Utama PT Pupuk Indonesia (Persero), Bakir Pasaman, menyatakan bahwa pihaknya akan memanfaatkan MoU ini dengan sebaik-baiknya dan siap bersinergi dengan siapapun. Karena lewat MoU ini, perusahaan memiliki kesempatan untuk mengembangkan industri petrokimia, terutama ammonia, methanol, dan berbagai produk turunannya.
Terlebih, Pupuk Iskandar Muda memiliki potensi besar dalam 5-10 tahun kedepan untuk menjadi industri petrokimia terbesar di Pupuk Indonesia Grup. Hal ini melihat lokasi yang strategis, berdekatan dengan pasar di India dan Eropa, serta fasilitas pelabuhan dan penunjang lainnya yang sangat memadai.
Pupuk Indonesia juga mendukung upaya dekarbonisasi dimana hidrogen akan menjadi sumber energi hijau. Namun hidrogen tidak dapat dibawa dalam bentuk hidrogen. Salah satu alternatifnya adalah hidrogen harus dikonversi terlebih dahulu menjadi amonia. Untuk keperluan dimaksud, Pupuk Indonesia memiliki pengalaman dan keahlian dalam memproduksi dan mengelola amoniak.
“Artinya amonia sebagai media transportir untuk mengangkut hidrogen. Karena ini adalah metode yang paling efisien untuk mengangkut hidrogen,” jelas Bakir.