Rawat Inap di RS Tanpa Biaya Sepeser Pun, Bikin Anggota BPJS Kesehatan Terharu

18 Desember 2020 13:43 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Perawat menata tempat tidur di ruang rawat inap kelas tiga Gedung Perawatan Blok 3 RSUD Kota Bogor. Foto: ANTARA FOTO/Arif Firmansyah
zoom-in-whitePerbesar
Perawat menata tempat tidur di ruang rawat inap kelas tiga Gedung Perawatan Blok 3 RSUD Kota Bogor. Foto: ANTARA FOTO/Arif Firmansyah
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Sakit hingga harus di-rawat inap di rumah sakit, tentu bisa jadi persoalan besar di tengah situasi ekonomi yang sedang sulit akibat pandemi seperti ini. Tak heran jika seorang peserta BPJS Kesehatan asal Serang, Banten, sangat terharu karena bisa pulang setelah menjalani rawat inap di rumah sakit, tanpa biaya sepeser pun.
ADVERTISEMENT
"Jujur saya takjub dengan tidak ada biaya yang harus dikeluarkan, apalagi kemarin suami dirujuk sampai ke dua rumah sakit di Kota Serang. Semuanya dijamin program JKN-KIS dari BPJS Kesehatan," kata Inne Maryani, warga Kota Serang, Banten, Jumat (18/12).
"Enggak kebayang kalau bayar sebagai pasien umum, itu biayanya bisa Rp 50 jutaan lebih infonya," lanjut Inne seperti dikutip dari Antara.
Inne dan keluarganya terdaftar sebagai peserta Program JKN-KIS sejak tahun 2016. Mereka mendaftar menjadi peserta BPJS Kesehatan kategori mandiri kelas satu.
Inne Maryani menunjukkan kartu peserta program Jaminan Kesehatan Nasional - Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS) yang diselenggarakan oleh BPJS Kesehatan di Kota Serang, Banten, Kamis (18/12).Foto: BPJS Kesehatan
​​​​​​"Waktu itu daftar karena memang mengikuti program dari pemerintah. Selain itu juga buat jaga-jaga, apalagi suami mengidap diabetes sejak tahun 2009," ujarnya.
Ibu dengan dua anak itu mengaku terkesan dengan layanan program JKN-KIS setelah mendampingi suaminya, Irfan Inayat, menjalani rawat inap hingga 11 hari di satu rumah sakit di Kota Serang. Program JKN-KIS menanggung seluruh biaya perawatan suami Inne selama rawat inap di rumah sakit serta biaya kontrol dan obat-obatannya sehingga Inne tidak perlu mengeluarkan biaya.
ADVERTISEMENT
Inne juga mengaku puas dengan layanan administrasi hingga layanan tenaga medis bagi pasien peserta program JKN-KIS.
Pasien peserta BPJS akan melakukan pemeriksaan di RS Bahteramas, Kendari, Sulawesi Tenggara, Selasa (31/7). Foto: ANTARA FOTO/Jojon
"Untuk pelayanan saya kembali dibuat kagum dan puas, karena jujur seperti diberi kemudahan sendiri saat melakukan pengurusannya. Tidak ada pembedaan juga dengan pengguna umum atau asuransi swasta. Pokoknya 100 buat JKN-KIS," kata Inne.
Inne berharap program jaminan kesehatan yang diselenggarakan oleh BPJS Kesehatan terus berlanjut. "Berharap sekali program ini terus ada. Tidak terbayang kalau program JKN-KIS tidak ada, bayar berobat dari mana kalau tidak punya tabungan," kata dia.
Berdasarkan data per 1 Desember 2020, BPJS Kesehatan telah bermitra dengan 27.076 fasilitas kesehatan yang meliputi fasilitas kesehatan tingkat pertama hingga rumah sakit rujukan tingkat nasional guna memudahkan peserta program JKN-KIS mengakses pelayanan kesehatan.
ADVERTISEMENT