Realisasi Investasi Capai Rp 223 T di Kuartal II 2021, Naik 16,2 Persen

27 Juli 2021 12:19 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Bahlil Lahadalia usai dilantik sebagai Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal, Rabu (28/4). Foto: Rusman/Biro Pers Sekretariat Presiden
zoom-in-whitePerbesar
Bahlil Lahadalia usai dilantik sebagai Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal, Rabu (28/4). Foto: Rusman/Biro Pers Sekretariat Presiden
ADVERTISEMENT
Realisasi investasi sepanjang kuartal II 2021 mencatatkan kinerja yang positif. Berdasarkan catatan Menteri Investasi Bahlil Lahadalia, sepanjang kuartal II 2021 realisasi investasi mencapai Rp 223 triliun atau tumbuh 1,5 persen dibanding kuartal I 2021. Secara tahunan, realisasi investasi kuartal II 2021 tumbuh 16,2 persen.
ADVERTISEMENT
“Realisasi investasi kuartal II sejak kuartal II 2020 jauh lebih baik,” katanya saat konferensi pers virtual, Selasa (27/7).
Bahlil menjelaskan, investor sudah terbiasa dengan keadaan pandemi COVID-19 pada tahun ini. Sementara itu, pada tahun lalu investor cenderung wait and see karena masih membutuhkan adaptasi untuk menanamkan modal di tanah air.
“Begitu berjalan waktu ada penyesuaian. Ini terbukti di kuartal II dari April-Juni, sebelum PPKM, realisasi investasi kita tumbuh,” urainya.
Kendati demikian, penanaman modal asing atau yang biasa disingkat PMA mengalami penurunan tipis atau 1,6 persen sepanjang kuartal II 2021 dibanding kuartal sebelumnya. Menurut Bahlil, ini mencerminkan pemulihan ekonomi di tengah pandemi COVID-19. Adapun secara tahunan (year on year/yoy), PMA masih tumbuh 12,7 persen.
ADVERTISEMENT
Untuk penanaman modal dalam negeri mencatatkan pertumbuhan 4,5 persen dibanding kuartal I 2021 menjadi Rp 116,8 triliun. Kenaikan juga terjadi secara tahunan, sebesar 19,6 persen.
Sektor perumahan menjadi primadona dengan catatan realisasi investasi paling tinggi atau sebesar Rp 31,3 triliun, dan diikuti sektor-sektor lain seperti industri Rp 29,7 triliun, transportasi Rp 27,9 triliun, sektor energi Rp 24,1 triliun, dan pertambangan Rp 20,3 triliun.
“Sektor ini jadi prioritas kami yang kami dorong betul-betul. Bangun nikel untuk jadi basis baterai mobil di indonesia,” terang Bahlil.
Melalui paparannya, pertumbuhan realisasi investasi sepanjang kuartal II 2021 diimbangi dengan kenaikan penyerapan tenaga kerja. Pada periode tiga bulanan kedua ini realisasi penyerapan tenaga kerja mencapai 311.933 orang atau tumbuh 18,5 persen dibanding periode sama pada tahun sebelumnya.
ADVERTISEMENT