Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Rel Trem Zaman Belanda Ditemukan di Proyek MRT, Arkeolog Ingin Bisa Dipamerkan
29 Desember 2021 13:00 WIB
·
waktu baca 3 menit
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Ahli Arkeologi, Junus Satrio Atmodjo, mengatakan rel trem tersebut harus segera dipindahkan atau dilindungi. Kalau dibiarkan saja malah rusak karena ada pembangunan MRT Jakarta.
“Jadi bagaimana kita melindungi temuan penting ini itu dengan cara dicopot, dipindah sementara sampai sudah selesai (MRT) baru akan kita kembalikan. Tapi bagaimana mengembalikannya itu belum diputuskan, karena prematur kalau kita bicara pengembalian sekarang sementara proses pelepasannya sedang berlangsung,” kata Junus saat konferensi pers virtual MRT Jakarta, Rabu (29/12).
Selain kemungkinan dikembalikan ke lokasi semula, Junus mengungkapkan ada keinginan kalau trem tersebut sebagian dibawa ke Universitas Indonesia (UI). Menurutnya dengan ditaruh di UI bisa dijadikan pelajaran bagaimana mengkonservasi dan memaknai cagar budaya di era saat ini.
“Contoh-contoh semacam ini bagus untuk ke pendidikan ke depan karena arkeolog masa depan ini tantangannya beda dengan zaman-zaman saya. Zaman saya ngomong candi, ngomong masjid, kuburan. Sekarang bicara bangunan stadion, rel kereta, gorong-gorong yang dulu kita tidak pernah dapat,” ujar Junus.
ADVERTISEMENT
Dengan menempatkan sebagian sistem rel ini ke UI, kata dia, akan menjadi peringatan bahwa ke depan tantangan arkeologi itu akan lebih kompleks.
Selanjutnya, Junus mengharapkan sebagian dari trem yang ditemukan bisa dipamerkan di area Stasiun MRT Jakarta. Sehingga masyarakat bisa mengetahui benda-benda bersejarah yang didapatkan saat pembangunan MRT Jakarta.
“Sebagian akan dipamerkan itu nanti di Stasiun MRT di kota ini ada seperti museum atau corner something yang akan memunculkan hasil temuan-temuan arkeologi ketika masa pembangunan. Jadi itu akan menjadi bagian dari informasi kepada publik di mana mungkin satu atau dua batang rel apakah dipamerkan di situ,” tutur Junus.
Sebelumnya, Junus juga menegaskan trem yang ditemukan menjadi warisan budaya yang berharga sehingga harus dijaga dengan baik. Memang tidak menutup kemungkinan trem tersebut akan dipindah atau disimpan.
ADVERTISEMENT
Masih ada waktu 4 tahun atau target pembangunan MRT Jakarta di Fase 2 tersebut sebelum memutuskan pemanfaatan trem yang ditemukan. Untuk sementara trem disimpan di Perum Perusahaan Pengangkutan Djakarta (PPD).
“Apa yang kita akan lakukan setelah itu (trem ditemukan) masih sangat terbuka, masih ada waktu 4 tahun untuk kita membahas. Kalau akan kita pugar bagaimana cara mempugarnya akan kita sampaikan ke publik, itu waktunya masih banyak,” kata Junus saat Forum Jurnalis MRT Jakarta, Senin (27/12).
“Sementara di lokasi PPD karena pemiliknya adalah PPD. Nanti dari situ akan kita konservasi dan ya kita putuskan setelah ini apa yang akan kita lakukan,” tambahnya.