Rela Antre Panjang Demi LPG 3 Kg

4 Februari 2025 7:50 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
6
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Warga antre membeli LPG 3 kg di Sawangan, Depok, Jawa Barat, Senin (3/2/2025). Foto: Rizki Baiquni Pratama/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Warga antre membeli LPG 3 kg di Sawangan, Depok, Jawa Barat, Senin (3/2/2025). Foto: Rizki Baiquni Pratama/kumparan
ADVERTISEMENT
LPG 3 kg kini hanya bisa dijual di pangkalan. Berlakunya aturan yang membuat pengecer tidak bisa lagi menjual LPG 3 kg per 1 Februari 2025 menimbulkan antrean panjang di beberapa daerah.
ADVERTISEMENT
Di Sawangan, Depok pada Senin (3/2), kumparan melihat warga yang kesulitan mencari LPG 3 kg di warung. Mereka lalu mencari gas subsidi tersebut di agen. Alhasil, antrean pembelian LPG 3 kg di agen itu mengular hingga 4 meter. Butuh waktu sekitar 25 menit untuk akhirnya bisa mendapatkan gas seharga Rp 19 ribu tersebut.
Selain itu, mereka juga diwajibkan untuk menyerahkan KTP untuk pemeriksaan NIK oleh petugas dan hanya dibolehkan membeli gas subsidi tersebut sebanyak 2 tabung.
"Gini amat sih kebijakan pemerintah sekarang, nyusahin warga kayak kita," ungkap warga di sana.
Pada hari yang sama di pangkalan gas di Kelurahan Warung Muncang, Kecamatan Bandung Kulon, Kota Bandung, antrean panjang untuk membeli gas 3 kg juga terjadi. Evi (46) yang merupakan penjual makanan mengaku harus mengantre selama satu jam untuk mendapatkan gas LPG 3 kg.
ADVERTISEMENT
“Khawatir kenapa-kenapa, kan udah sepuh, lalu antrenya enggak sebentar. Tadi ngobrol ada yang dari jam delapan malah. Soalnya, nunggu stok tabung gasnya datang dari agen,” kata Evi.
Warga mengantre gas LPG 3 kg di pangkalan gas Warung Muncang, Kecamatan Bandung Kulon, Bandung, Senin (3/2/2025). Foto: Robby Bouceu/kumparan
Sebagai penjual makanan, ia menilai langkanya gas LPG 3 kg berdampak pada usahanya yang dalam sepekan bisa menghabiskan 6 tabung gas subsidi tersebut.
Bergeser ke Tangerang, truk agen pendistribusian gas LPG 3 kg di Kelurahan Tigaraksa, Kecamatan Tigaraksa, Kabupaten Tangerang dikepung warga. Pengepungan terjadi akibat banyak warga yang khawatir tidak kebagian gas LPG 3 kg.
"Bapak ibu, tolong minggir dulu, truknya mau dibuka, ini susah kalau semuanya pada ngepung truk kami," kata Ujang, salah seorang petugas.
Warga mengantre gas LPG 3 kg di Kelurahan Tigaraksa, Kecamatan Tigaraksa, Kabupaten Tangerang, Senin (3/2/2025). Foto: kumparan
Sopiah, yang merupakan warga setempat tetap berada di tengah truk walau sudah diimbau karena khawatir tidak kebagian gas bertabung hijau tersebut.
ADVERTISEMENT
"Saya sudah ngikutin truk ini sampai tiga titik, terus kehabisan. Kali ini saya mau tetap dekat truk, biar dapat gas nya, saya sudah susah nyari gas, dua hari engga ada gas di mana-mana, saya ini (pake gas) buat jualan kue pagi. Kalau saya gak dapat lagi, besok susah mau jualan," ungkap Sopiah.
Perihal penjualan gas LPG 3 kg hanya di pangkalan, Wakil Menteri (Wamen) ESDM Yuliot Tanjung menjelaskan pemerintah sudah memberi waktu satu bulan ke para pengecer agar melakukan pendaftaran NIB untuk tetap bisa menjual LPG 3 kg.
Ia mengungkapkan alasan dari adanya aturan ini tak lain agar harga LPG 3 kg sesuai dengan yang ditetapkan. Nantinya batasan harga yang ditetapkan pemerintah bisa terjaga dan diharapkan tak terjadi over supply LPG 3 kg.
ADVERTISEMENT
Menurutnya, terjaganya harga LPG 3 kg dengan aturan ini bisa dicapai karena mata rantai penyaluran LPG 3 kg semakin pendek. Para pengecer bisa daftar NIB melalui Online Single Submission (OSS).