Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.101.0
Rencana Pembangunan LRT Medan Terkendala Skema Pendanaan
1 November 2018 13:22 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:05 WIB

ADVERTISEMENT
Rencana pembangunan Light Rail Transit (LRT) di Medan, Sumatera Utara, sepertinya tak bisa terwujud dalam waktu dekat. Padahal, PT Wijaya Karya (Persero) Tbk (WIKA) bersama Pemerintah Kota Medan dan Pemerintah Provinsi Sumatera Utara sejak tahun 2015 sudah menyiapkan studi kelaikan.
ADVERTISEMENT
Ketua Tim Investasi Infrastruktur Wijaya Karya, Wardoyo, mengatakan pembangunan LRT Medan itu hingga saat ini masih terkendala oleh skema pendanaan proyek yang akan digunakan.
“Medan masih stuck, sampai sekarang belum ketemu model skema financial package-nya,” kata Wardoyo dalam Indonesia Infrastructrure Day di Jakarta International Expo, Kamis (1/11).
Dia mengatakan proyek LRT Medan diproyeksikan akan memakan biaya investasi hingga Rp 12 triliun. Menengok pendapatan dalam APBD Pemkot Medan maupun Pemprov Sumatera Utara tak begitu besar, proyek itu susah direalisasikan.
Sebab sesuai studi awal, skema Kerjasama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU) yang akan digunakan yakni Availability Payment (AP), yaitu pemerintah daerah mencicil biaya investasi swasta selama beberapa tahun.
“Kemampuan finansialnya provinsi belum begitu bagus, tidak mungkin proyek kereta Medan menghabiskan dana pemerintah (pusat) begitu banyak,” paparnya.
ADVERTISEMENT
Namun, kata dia, proyek LRT Medan tetap harus dibangun dalam waktu dekat. Jika tidak, biaya investasi akan menjadi lebih mahal. Menurut dia, saat ini Wijaya Karya terus merayu berbagai pihak untuk bisa diajak kerja sama.
“Kami cukup sering mengadakan seminar, tapi perlu terobosan ini, semua operator (konstruksi) kumpul. Kita (investor dengan kontraktor) perlu saling mengerti,” beber Wardoyo.