Pengajuan Pendanaan Proyek LRT dan Trem ke Bank Dunia Tunggu DED Jadi

11 Oktober 2018 18:06 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Gratis Naik LRT Palembang selama Asian Games 2018 berlangsung (27/08/2018). (Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Gratis Naik LRT Palembang selama Asian Games 2018 berlangsung (27/08/2018). (Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan)
ADVERTISEMENT
Kementerian Perhubungan (Kemenhub) berencana untuk menawarkan proyek Light Rail Transit (LRT) Medan, LRT Bandung, dan Trem Surabaya untuk dibiayai Bank Dunia atau World Bank.
ADVERTISEMENT
Menurut Direktur Prasarana Perkeretaapian Kemenhub, Zamrides, pengajuan pembiayaan menunggu Detail Engineering Design (DED) selesai disusun. Sebab dalam DED tercantum nilai ekonomi proyek.
“Dihitung dulu, sekarang belum keluar (angka riil kebutuhan dana). Nanti di DED ada, kita tunggu dulu DED-nya,” ujarnya kepada kumparan, Kamis (11/10).
Rencananya untuk LRT Medan akan dibangun sepanjang 21 km dengan biaya investasi sekitar USD 353 juta. Sementara untuk LRT Bandung koridor III sepanjang 8,5 km berbiaya sekitar Rp 1,4 triliun.
Gratis Naik LRT Palembang selama Asian Games 2018 berlangsung (27/08/2018). (Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Gratis Naik LRT Palembang selama Asian Games 2018 berlangsung (27/08/2018). (Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan)
Sedangkan untuk trem Surabaya rencananya akan mereaktivasi jalur lama yang menghubungkan Joyoboyo-Urip Sumoharjo-Panglima Sudirman. Total biaya pembangunan trem itu tengah dihitung.
“Untuk komponen membangun KA perkotaan Bandung, Jakarta Surabaya itu kami upayakan pakai kandungan lokal, kecuali persinyalan,” kata Zamrides.
ADVERTISEMENT
Dia menjelaskan, pembangunan KA perkotaan tersebut diharapkan bisa mengubah gaya hidup masyarakat perkotaan agar senang menggunakan transportasi umum, sehingga dapat meminimalisir kemacetan.