Rentan Tertular Corona, Pilot Lion Air Group Harus Bawa Masker Sendiri

Suasana Pelatihan Pilot Pesawat Lion Air Boeing 737 di Bandara Mas Angkasa Training Center, Cikokol, Tangerang. Foto: Iqbal Firdaus/kumparan

Pekerja di sektor penerbangan sangat tentang tertular virus corona atau COVID-19. Terbaru, seorang pilot Lion Air meninggal dunia karena virus corona.

Lantas bagaimana prosedur keselamatan bagi para penerbang dan awak kabin di maskapai Lion Air Group?

Para penerbangan di maskapai Lion Air Group mengaku tak dibekali masker dan hand sanitizer. Mereka harus membawa sendiri.

"Karena stok masker juga terbatas jadi disarankan untuk membekali sendiri dengan masker, hand sanitizer, dan mengurangi kontak fisik dengan sesama," salah satu Pilot di Lion Air Group kepada kumparan, Selasa (24/3).

Ia juga mendengar informasi terkait kematian rekannya sesama pilot di Lion Air Group, yakni Capt Sutopo Putro pada Minggu (22/3) kemarin. Namun pihak perusahaan tak menjelaskan secara detail terkait pemicu meninggalnya Capt Sutopo.

"Saya juga dengar, namun kepastian sakitnya apa tak disampaikan," sebutnya.

Usai informasi kematian Capt Sutopo, hari ini Lion Air Group dikabarkan mulai membagikan 1 masker kepada setiap personel penerbang. Namun, hand sanitizer tak tersedia di dalam pesawat, sehingga awak kabin dan penerbang harus membawa sendiri.

Perihal tak disediakannya masker, dibenarkan oleh sumber kumparan lainnya di Lion Air yang juga seorang penerbang. Sebagai penerbang, ia juga harus membawa sendiri masker hingga hand sanitizer sebagai pelindung diri dari virus corona.

"Yang domestik untuk masker dan lain-lain masih sendiri," ungkapnya.

Namun kedua penerbang itu mengaku pihak maskapai sudah melakukan penyemprotan disinfektan di dalam pesawat. Terkait prosedur penanganan keselamatan terhadap awak kabin hingga penerbang, Corporate Communications Strategic Lion Air Group, Danang Mandala Prihantoro belum merespons pertanyaan kumparan hingga berita ini terbit.