RI dan Selandia Baru Jajaki Pengembangan Peternakan Sapi dan Domba Perah

9 September 2022 22:11 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menko Perekonomian Airlangga Hartarto dalam pertemuan bilateral dengan Damien O'Connor, Minister of Agriculture, Trade & Export Growth, Land Information, Biosecurity and Rural Communities New Zealand, pada Kamis (8/9/2022). Foto: Kemenko Perekonomian
zoom-in-whitePerbesar
Menko Perekonomian Airlangga Hartarto dalam pertemuan bilateral dengan Damien O'Connor, Minister of Agriculture, Trade & Export Growth, Land Information, Biosecurity and Rural Communities New Zealand, pada Kamis (8/9/2022). Foto: Kemenko Perekonomian
ADVERTISEMENT
Pemerintah Indonesia akan menjajaki kerja sama dengan Selandia Baru (New Zealand) untuk mengembangkan peternakan sapi dan domba perah dalam menghasilkan susu yang berkualitas. Pasalnya, untuk memenuhi kebutuhan susu sapi dalam negeri, Indonesia masih mengimpor.
ADVERTISEMENT
Peningkatan industri susu ini menjadi salah satu topik yang dibahas Menko Perekonomian Airlangga Hartarto dalam pertemuan bilateral dengan Damien O’Connor, Minister of Agriculture, Trade & Export Growth, Land Information, Biosecurity and Rural Communities New Zealand, Kamis (08/09).
Pertemuan berlangsung di sela-sela menghadiri agenda Pertemuan Tingkat Menteri Indo Pacific Economic Framework (IPEF) di Hotel JW Marriott LA Live, Los Angeles. Indonesia dan Selandia Baru merupakan 2 dari 14 negara yang berpartisipasi di dalam IPEF.
Hadir mendampingi Menko Airlangga adalah Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita, Duta Besar RI untuk Amerika Serikat Rosan P Roeslani, Sesmenko Perekonomian Susiwijono Moegiarso, Deputi Kemenko Perekonomian Bidang Kerja sama Ekonomi Internasional Edi Prio Pambudi, dan Dirjen KPAII Kementerian Perindustrian Eko SA Cahyanto.
Menko Perekonomian Airlangga Hartarto dalam pertemuan bilateral dengan Damien O'Connor, Minister of Agriculture, Trade & Export Growth, Land Information, Biosecurity and Rural Communities New Zealand, pada Kamis (8/9/2022). Foto: Kemenko Perekonomian
Pertemuan dimulai dengan membicarakan posisi Presidensi G20 Indonesia dan juga penyelenggaraan acara KTT G20 Indonesia yang akan digelar pada bulan November mendatang di Bali. Menko Airlangga kembali menegaskan harapan Pemerintah Indonesia agar Selandia Baru dapat mendukung kesuksesan Presidensi G20 Indonesia dan juga Keketuaan Indonesia di ASEAN tahun depan.
ADVERTISEMENT
Perkembangan Penanganan PMK di Indonesia
Pertemuan juga membahas beberapa hal, antara lain perkembangan penanganan Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) di Indonesia dan penjajakan kerja sama dalam meningkatkan pengembangan peternakan sapi dan domba perah.
Menko Airlangga menjelaskan strategi pemerintah Indonesia dalam menangani wabah PMK ini. “Pemerintah menerapkan kebijakan penanganan penyakit PMK seperti kebijakan penanganan COVID-19 di masa PPKM. Yaitu adanya pembatasan pada 19 Provinsi dan larangan perpindahan sapi dari daerah satu ke daerah yang lain, serta kebijakan mikro manajemen lainnya persis seperti kebijakan untuk penanganan Covid-19 pada manusia,” ujar Menko Airlangga.
Sementara Menteri Damien O’Connor juga memberikan penjelasan mengenai program vaksinasi sapi di Selandia Baru. Airlangga menjelaskan bahwa untuk penanganan PMK, Pemerintah Indonesia membentuk Satgas PMK yang hampir sama dengan Satgas Penanganan Covid-19, dan menerapkan beberapa strategi yang berbasis mikro di desa, antara lain biosecurity, pengobatan, vaksinasi, dan potong bersyarat di tingkat desa.
ADVERTISEMENT
Penanganan PMK melibatkan semua pihak yang terkait, agar penanganan bisa efektif dan mencegah penyebaran ke daerah lainnya. Tentang pengembangan peternakan sapi dan domba perah, Menko Airlangga mendorong untuk bekerja sama dalam pendidikan breeding sapi dan domba perah di Indonesia.
Menko Perekonomian Airlangga Hartarto dalam pertemuan bilateral dengan Damien O'Connor, Minister of Agriculture, Trade & Export Growth, Land Information, Biosecurity and Rural Communities New Zealand, pada Kamis (8/9/2022). Foto: Kemenko Perekonomian
Adapun Selandia Baru merupakan salah satu negara yang sukses mengembangkan sapi perah dan menghasilkan susu sapi yang berkualitas. Fonterra, merupakan salah satu perusahaan industri pengolahan susu Selandia Baru terbaik di dunia. Perusahaan ini dimiliki sekitar 10.000 petani dan peternak Selandia Baru.
“Pemerintah Indonesia mendorong kerja sama dengan pemerintah Selandia Baru untuk pendidikan breeding sapi dan domba di Indonesia. Kuncinya adalah di breeding agar dapat menghasilkan produk susu maupun produk olahannya yang berkualitas,” kata Menko Airlangga.
ADVERTISEMENT
Sebenarnya saat ini Fonterra telah memberikan bantuan kepada peternak sapi perah di Padang Panjang, Sumatera Barat. Namun, Pemerintah Indonesia tengah menjajaki kemungkinan pengembangannya menjadi seperti Dairy Academy di Indonesia.
Menurut Menko Airlangga, peternakan domba perah perlu dikembangkan. Apalagi, pengembangan peternakan domba perah sangat potensial dilakukan di Indonesia. Peternakan domba perah tidak sesulit peternakan sapi perah. Selain memperbaiki manajemen breeding, menurut Airlangga, perlu ada keuletan dan kedisiplinan dalam membangun industri peternakan sapi dan domba perah. “Higienis merupakan salah satu faktor yang sangat penting,” kata Menko Airlangga.
Pengembangan Energi Bersih
Hal lain yang dibahas adalah pengembangan energi bersih atau clean energy, terutama terkait pengembangan untuk pembangkit listrik bertenaga angin dan geothermal sebagai bagian dari upaya untuk menciptakan pembangunan berkelanjutan yang lebih baik di masa yang akan datang.
ADVERTISEMENT
Menko Airlangga juga membahas terkait perkembangan atau update perjanjian ASEAN – Australia – New Zealand Free Trade Area (AANZFTA). Sejak 2012, Indonesia dan Australia telah menandatangani FTA melalui wadah AANZFTA.
“Pemerintah Indonesia tengah mendorong pemanfaatan Perjanjian Perdagangan Bebas (FTA) secara optimal agar bisa mendongkrak ekspor sekaligus meningkatkan daya saing Indonesia di tatanan rantai nilai global termasuk di antaranya rantai industri dan perdagangan global,” tutup Menko Airlangga.