Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
RI Punya 29 Lokasi Potensial untuk Pembangkit Nuklir, dari Banten hingga Papua
10 Desember 2024 15:58 WIB
ยท
waktu baca 3 menitADVERTISEMENT
Dewan Energi Nasional (DEN) membeberkan kajian rencana lokasi Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) di Indonesia. Setidaknya ada 29 lokasi potensial, dengan 4 lokasi yang akan diprioritaskan.
ADVERTISEMENT
Anggota DEN dari Pemangku Kepentingan Kalangan Akademisi, Agus Puji Prasetyono, mengatakan total kapasitas PLTN yang bisa dibangun di 29 lokasi tersebut mencapai 54 gigawatt (GW).
"Ada sekitar 29 lokasi potensial untuk kita bangun energi nuklir, yang semuanya itu nanti total adalah 45-54 gigawatt," ungkapnya saat Anugerah DEN 2024, Selasa (10/12).
Agus menjelaskan daerah-daerah tersebut umumnya berada di luar Jawa, tujuannya untuk menumbuhkan ekonomi kawasan Indonesia Tengah dan Indonesia Timur.
Ditemui usai acara, Agus menjelaskan lebih lanjut terkait hasil kajian lokasi potensial PLTN di Indonesia. Setidaknya ada 3 pertimbangan yang mendasari penentuan lokasi tersebut.
"Satu adalah harus bebas dari tsunami. Dua adalah jauh dari volcano. Tiga adalah jauh dari sesar, garis-garis gempa, itu harus paling tidak 5 kilometer," tuturnya.
ADVERTISEMENT
Agus menyebutkan, DEN menyaring dari total 29 lokasi potensial menjadi 4 lokasi prioritas untuk pembangunan PLTN, yakni salah satunya dekat sumber permintaan, misalnya kawasan industri smelter.
"Empat yang prioritas itu Kalimantan Barat, Bangka Belitung, terus kemudian Sulawesi Tenggara, satu lagi adalah Halmahera, Maluku Utara," ungkapnya.
Tantangan Gempa
Dia menyebutkan ada satu tantangan besar pembangunan PLTN di lokasi prioritas tersebut, yaitu berada di daerah yang rawan gempa.
Menurutnya, tantangan tersebut bukan harus dihindari, melainkan dicari solusinya, berkaca dari keberhasilan Jepang yang meskipun rawan gempa, tapi sudah membangun PLTN dengan masif.
"Jepang itu nuklir semua di daerah gempa. Kenapa dia bisa? Kenapa kita tidak? Nah itu sekarang ini PR kita, bagaimana caranya membangun PLTN untuk menumbuhkan ekonomi kita 8 persen tapi itu di daerah gempa," tegas Agus.
ADVERTISEMENT
Saat ini sudah ada rencana pembangunan PLTN pertama di Indonesia berkapasitas 250 MW. Berdasarkan peta jalan, PLTN itu diharapkan bisa masuk transmisi (on grid) di tahun 2032.
"Itu prioritas ya, nanti mana dulu. Karena yang 250 MW itu hanya sebagai public acceptance saja. Sebelumnya itu nuklir diprotes terus kan, itu kita akan lihat dulu akseptabilitas masyarakat. Baru nanti percepatan ditingkatkan setelah itu," ujarnya.
Berdasarkan peta jalan pengembangan pembangkit nuklir yang tercantum dalam Revisi Kebijakan Energi Nasional (KEN), pada tahun 2031-2035, PLTN pertama di Indonesia sebesar 250 MW terbangun. Lalu pada 2036-2040 ditargetkan kapasitas PLTN naik menjadi 8 GW.
Kemudian pada tahun 2041-2050, target kapasitas PLTN bisa naik hingga 21 GW. Sementara pada tahun 2060, kapasitas PLTN diharapkan naik menjadi 45-54 GW.
Berikut daftar lokasi potensial pembangkit nuklir di Indonesia berdasarkan kajian DEN:
ADVERTISEMENT