RI Ternyata Punya Potensi Cadangan Minyak Jumbo 5 Miliar Barel di Buton

19 April 2024 17:54 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi pengeboran minyak lepas pantai (offshore). Foto: SINCHAI_B/Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi pengeboran minyak lepas pantai (offshore). Foto: SINCHAI_B/Shutterstock
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Arifin Tasrif, mengungkapkan Indonesia tidak hanya memiliki penemuan baru potensi cadangan gas bumi jumbo, melainkan juga minyak bumi.
ADVERTISEMENT
Arifin mengatakan, penemuan potensi cadangan minyak ini berada di lepas pantai (offshore) Kabupaten Buton, Sulawesi Tenggara, dengan total potensi sebesar 5 miliar barel minyak.
"Satu lagi berprospek di Buton, offshore Sulawesi Tenggara. Minyak kita itu Pertamina di waktu 2019-2020 kita ada geosesmik, itu salah satunya menemukan mapping itu," ungkap Arifin saat Halal bi Halal bersama media, Jumat (19/4).
Penemuan ini, kata Arifin, akan dikembangkan oleh PT Pertamina (Persero) berdasarkan kajian geosesmik yang dilakukan pada rentang 2019-2020. Dia berharap, 20 persen dari total potensi itu setidaknya bisa dimanfaatkan.
"Kita lagi dorong Pertamina untuk segera men-develop lapangan di Buton, minyaknya berat tapi jumlahnya gede potensinya bisa 5 miliar. Kalau bisa ambil 20 persen saja itu 1 miliar barel," tuturnya.
ADVERTISEMENT
Arifin menyebutkan, percepatan produksi minyak yang membutuhkan waktu panjang ini bisa meningkatkan kepercayaan investor, sebab tingkat pengembalian investasi (rate of return) yang lebih cepat.
Tidak hanya penemuan baru, pemerintah juga mendorong optimalisasi produksi minyak dari lapangan eksisting seperti Lapangan Banyuurip di Cepu dengan pengeboran sumur Infill dan Clastic mulai tahun ini.
Kemudian juga sumber minyak non konvensional (MNK) di Blok Rokan dengan pengeboran Sumur Kelok dan Gulamo.
Selain minyak, pemerintah juga tengah menggenjot produksi gas bumi. Mulai dari pengembangan Blok Masela di lepas pantai Maluku, serta cadangan gas jumbo di Cekungan Kutai seperti Lapangan Gendalo-Gehem, Geng North, serta Blok Maha.