Ribuan Pekerja di Pelabuhan Terbesar Inggris Lakukan Mogok Kerja Selama 8 Hari

21 Agustus 2022 20:21 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Foto udara peti kemas di pelabuhan. Foto: Sam Yeh / AFP
zoom-in-whitePerbesar
Foto udara peti kemas di pelabuhan. Foto: Sam Yeh / AFP
ADVERTISEMENT
Lebih dari 1.900 pekerja di pelabuhan peti kemas terbesar di Inggris melakukan aksi mogok kerja selama delapan hari ke depan, yang dimulai pada hari ini, Minggu (21/8). Mogok ini dikhawatirkan akan berdampak serius pada perdagangan dan rantai pasok Inggris maupun global.
ADVERTISEMENT
Mengutip Reuters, Minggu (21/8), salah satu buruh di Pelabuhan Felixstowe, Inggris, menyatakan bahwa aksi tersebut akibat perselisihan gaji. Serikat pekerja menuntut upah yang lebih tinggi, sejalan dengan inflasi di Inggris yang terus menanjak.
Indeks harga konsumen atau inflasi di Inggris pada Juli 2022 mencapai 10,1 persen. Beberapa ekonom memperkirakan akan mencapai 15 persen pada kuartal I tahun 2023 di tengah kondisi melonjaknya harga energi dan pangan.
“Mogok kerja massal menyebabkan dampak dan ancaman lebih besar di rantai pasok perdagangan, tapi perselisihan tersebut disebabkan oleh pelabuhan itu sendiri,” ujar Bobby Morton, serikat buruh nasional untuk dermaga.
Bobby melanjutkan, perusahaan sebenarnya bisa menawarkan sejumlah tawaran yang adil kepada para pekerja. Namun, mereka tidak melakukan hal itu.
ADVERTISEMENT
Pada Jumat (19/8) lalu, operator Pelabuhan Felixstowe mengatakan pihaknya optimistis tawaran kenaikan gaji 7 persen dan jumlah uang yang dibayarkan sebesar 500 pounds atau USD 604 termasuk adil bagi buruh. Menurutnya, serikat buruh yang mewakili 500 orang telah menerima kesepakatan itu.
Unite, sebagian pekerja pelabuhan, mengatakan tawaran tersebut masih jauh di bawah tingkat inflasi saat ini. Tawaran tersebut masih mengikuti di bawah inflasi tahun 2021.
“Pelabuhan menyesali dampak mogok kerja massal ini terhadap rantai pasok Inggris,” kata juru bicara Pelabuhan Hutchison.
Juru bicara pelabuhan menyebut, pihaknya mempersiapkan strategi darurat untuk mengurangi dampak aksi mogok yang akan berlangsung hingga 29 Agustus 2022.
Salah satu pengirim peti kemas terbesar di dunia, Maersk (MAERSKb.CO), memperingatkan aksi mogok ini akan berimbas signifikan terhadap penundaan operasional dan mengubah antrean kapal.
ADVERTISEMENT
Sebelumnya sejumlah buruh kereta api dan bus juga melakukan mogok massal akibat pendapatan mereka yang tergerus inflasi. Mereka menuntut kenaikan gaji yang lebih tinggi dari saat ini.