Pesawat Garuda Indonesia Airbus A330-900 Neo

Ricuh Selundupan Harley dan Brompton, Saham Garuda Turun 10,37 Persen

7 Desember 2019 8:33 WIB
comment
4
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pesawat Garuda Indonesia Airbus A330-900 Neo. Foto: Iqbal FIrdaus/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Pesawat Garuda Indonesia Airbus A330-900 Neo. Foto: Iqbal FIrdaus/kumparan
ADVERTISEMENT
Harga saham PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk anjlok pada penutupan perdagangan pekan ini, Jumat (6/12). Saham perseroan terus menunjukkan penurunan sejak kasus penyelundupan Harley Davidson dan sepeda premium Brompton melalui Airbus A330-900 Neo milik Garuda Indonesia mencuat ke publik.
ADVERTISEMENT
Pada awal pekan ini, perusahaan berkode saham GIAA itu masih berada di level Rp 540 per lembar. Saham Garuda langsung merosot 15 poin atau 2,7 persen ke level Rp 525 per lembar pada Selasa (3/12), ketika Bea Cukai mengkonfirmasi adanya penumpang VIP Garuda yang membawa barang selundupan melalui pesawat anyar tersebut.
Kemarin, saham perusahaan pelat merah itu berada di Rp 484 per lembar saham, turun 12 poin atau 2,42 persen dari penutupan hari sebelumnya. Ini merupakan level terendah saham Garuda dalam sebulan terakhir.
Jika diakumulasikan sejak awal pekan ini, saham Garuda anjlok 56 poin atau 10,37 persen.
Namun demikian, beberapa analis melihat tren penurunan saham Garuda hanya bersifat sementara. Analis dari Anugerah Mega Investama, Hans Kwee, mengatakan penurunan saham hanya karena investor kaget dengan adanya kasus selundupan mewah yang berujung pada pemecatan Dirut Garuda Ari Askhara.
ADVERTISEMENT
"Biasanya memang kalau ada kasus, dia (saham) turun. Market shock. Tapi penurunannya sementara dan tidak lama," kata Hans saat dihubungi, Sabtu (7/12).
Menteri Keuangan Sri Mulyani dan Menteri BUMN Erick Thohir saat konferensi pers penyelundupan di pesawat Garuda Indonesia. Foto: Irfan Adi Saputra/kumparan
Menurut dia, saham Garuda Indonesia bisa bangkit dalam waktu dekat. Apalagi para komisaris langsung menunjuk Plt Dirut Garuda Indonesia.
"Seharusnya saham Garuda bisa bangkit lagi, karena kinerjanya selama ini juga baik. Penunjukan Plt Dirut juga cepat, sehingga tidak ada kekosongan jabatan," jelasnya.
Dia memprediksi saham Garuda akan kembali bangkit pada pekan depan. "Mungkin sehari atau dua hari (saham Garuda) sudah lebih baik," katanya.
Sementara itu, Analis Binaartha Sekuritas, Muhammad Nafan Aji Gusta, menuturkan penurunan saham juga dipengaruhi pemberitaan barang selundupan di pesawat baru Garuda. Menurut dia, penurunan saham ini juga bersifat sementara, karena investor lebih melihat kinerja fundamental Garuda.
ADVERTISEMENT
"Penurunannya temporer saja. Yang terpenting kinerja fundamental GIAA sudah mulai dalam tren yang positif," kata Nafan.
Analis Koneksi Kapital Indonesia, Alfred Nainggolan mengatakan, performa GIAA masih baik. Investor juga sudah mulai bisa membedakan antara kasus personal dengan fundamental perusahaan.
Ari Askhara. Foto: Ema Fitriyani/kumparan
Dari sisi operasional, Alfred mengakui belum ada masalah yang cukup signifikan yang dapat mengganggu kinerja Garuda.
"Pasar masih memberikan apresiasi kepada perusahaan pelat merah tersebut. Kami melihat kinerja Garuda ini betul-betul kuat, dari sisi efisiensi operasionalnya berjalan dengan baik," tambahnya.
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengungkapkan, Harley Davidson yang diselundupkan melalui pesawat Airbus A330-900 Neo Garuda Indonesia adalah milik Dirut Garuda Ari Askhara. Hal ini berdasarkan hasil investigasi komite audit dan komisaris perusahaan.
ADVERTISEMENT
Atas kejadian itu, Erick langsung memecat Ari dari jabatan bos Garuda. Sehari setelahnya, para komisaris menunjuk Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko Garuda Indonesia, Fuad Rizal menjadi pelaksana tugas (Plt) Dirut.
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten