Rini Pastikan Reklamasi Benoa Tak Ganggu Mangrove dan Kawasan Suci

10 September 2019 15:05 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menteri BUMN Rini Soemarno (tengah) bersama Dirut Pelindo III Doso Agung meninjau proyek reklamasi Pelabuhan Benoa, Bali, Selasa (10/9). Foto: Denita br Matondang/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Menteri BUMN Rini Soemarno (tengah) bersama Dirut Pelindo III Doso Agung meninjau proyek reklamasi Pelabuhan Benoa, Bali, Selasa (10/9). Foto: Denita br Matondang/kumparan
ADVERTISEMENT
Menteri BUMN Rini Soemarno meninjau proyek reklamasi Pelabuhan Benoa di Kota Denpasar, Bali, Selasa (10/9). Dia memastikan reklamasi tidak menganggu kawasan mangrove dan kawasan suci di area tersebut.
ADVERTISEMENT
Rini tampak didampingi Dirut Pelindo III Doso Agung, sejumlah tokoh adat Banjar Pesanggren. Rombongan ini meninjau proyek area dumping II. Tempat ini akan dibangun kawasan suci seluas 1 hektare.
“Saya memang melihat kan ini harus juga menjaga kelestarian alam, menjaga kepentingan masyarakat setempat, saya kemarin juga bicara (dengan) Direktur Utama Pelindo III ingin mengecek sendiri, (apa) betul-betul terjaga memang dalam pembangunan ini,” kata Rini usai meninjau lokasi.
Menteri BUMN Rini Soemarno (kedua kiri) bersama Dirut Pelindo III Doso Agung meninjau proyek reklamasi Pelabuhan Benoa, Bali, Selasa (10/9). Foto: Denita br Matondang/kumparan
Sebelumnya, Gubernur Bali I Wayan Koster berkeras meminta Pelindo III menghentikan reklamasi. Sebab, proyek itu berpotensi membuat hutan mangrove seluas 17 hektare mati. Kini, Pelindo III tengah membuat kanal dan menanam sejumlah bibit mangrove untuk memulihkan kawasan ini.
Rini mengaku memberi kelonggaran bagi Pelindo III untuk memulihkan kawasan Pelabuhan Benoa. Sebab, Pelindo III dinilai justru membantu para nelayan mencari nafkah. Juga diberi kesempatan menikmati fasilitas yang akan dibangun di kawasan suci.
ADVERTISEMENT
“Dan utama saya mendengar sendiri dari masyarakat di sini terutama para nelayan, pemimpin adat dan tokoh-tokoh adat di sini sudah sama-sama setuju, dan betul-betul kita juga memberikan tempat yang lebih baik lagi daripada yang dulu dan itu penting. Lebih layak, lebih baik, sehingga masyarakat juga merasa nyaman, karena dengan pembangunan kita tetap harus menjaga bahwa ada istiadat dan kebudayaan kita jaga,” ujar dia.
Lokasi proyek reklamasi Pelabuhan Benoa, Bali, Selasa (10/9). Foto: Denita br Matondang/kumparan
Rini mendukung reklamasi Pelabuhan Benoa. Selain untuk nelayan, sektor pariwisata akan menggenjot kesejahteraan penduduk.
“Dan saya senangnya bahwa ini ternyata aktivitas yang dilakukan Pelindo III di Benoa itu betul-betul bisa menjaga itu dan bisa juga itu dan juga menitip kepada tokoh-tokoh adat mengikut progres pembangunan ini sehingga menjaga bahwa budaya adat dan istiadat setempat, tidak hilang malah, kalau bisa tetap dipertahankan,” kata dia.
ADVERTISEMENT
“Selain itu Benoa itu ditujukan pembangunannya adalah untuk bisa mendatangkan cruise ship, wisatawan dari mancanegara melalui kapal. Sekarang sudah menjadi bagian yang tidak terlepaskan dalam program wisatawan dunia dan ini juga kita harapkan bisa membantu meningkatkan pariwisata di Bali,” ungkap Rini.
Lokasi proyek reklamasi Pelabuhan Benoa, Bali, Selasa (10/9). Foto: Denita br Matondang/kumparan
Rini Sudah Bicara dengan Gubernur Bali
Rini mengaku telah bertemu dengan Gubernur Bali terkait reklamasi Pelabuhan Benoa.
Rini enggan membeberkan lebih jauh detail pertemuan tersebut. Dia menegaskan, hasilnya adalah upaya manfaat yang diperoleh masyarakat Bali dari reklamasi ini.
“Sudah dibicarakan bersama Pak Gubernur, yang paling penting bagaimana masyarakat Bali mendapatkan manfaat yang terbaik. Makasih,” kata dia singkat.