Rizal Ramli: Dana Buyback Saham Mending untuk Kebutuhan Rakyat

12 Maret 2020 16:25 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Rizal Ramli di Gedung KPK, Jumat (19/7). Foto: Helmi Afandi Abdullah/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Rizal Ramli di Gedung KPK, Jumat (19/7). Foto: Helmi Afandi Abdullah/kumparan
ADVERTISEMENT
Pengamat ekonomi yang juga mantan Menteri Koordinator Kemaritiman, Rizal Ramli menyarankan kepada pemerintah Indonesia melalui Kementerian BUMN untuk tidak merekomendasikan aksi pembelian kembali atau buyback saham perusahaan pelat merah.
ADVERTISEMENT
Menurutnya, pergerakan harga saham akan menyesuaikan sendiri pada titik keseimbangan barunya atau mengalami penguatan kembali secara alamiah.
"Jangan lakukan apa-apa untuk intervensi bursa, buyback dsb. Kecuali Republik Indonesia negara super kaya," kata Rizal Ramli dalam akun Facebook-nya dikutip kumparan, Kamis (12/3).
Rizal Ramli menyarankan pemerintah lebih baik fokus pada peningkatan daya beli masyarakat di tengah tekanan ekonomi global akibat wabah virus corona.
"Lebih baik fokus pada peningkatan daya beli masyarakat dan berikan insentif untuk meningkatkan pasokan kebutuhan rakyat sebagai ganti impor," sebutnya.

Erick Thohir Perintahkan 12 BUMN Buyback Saham Rp 8 T

Menteri BUMN Erick Thohir perintahkan 12 BUMN membeli kembali (buyback) saham mereka senilai Rp 7 triliun hingga Rp 8 triliun. Arahan ini diberikan Erick karena pasar Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang anjlok karena tertekan virus corona.
ADVERTISEMENT
Juru Bicara Kementerian BUMN, Arya Sinulingga, mengatakan langkah tersebut dipicu saham-saham di bursa efek banyak yang amblas, beberapa BUMN merasa nilai fundamental melebihi nilai transaksi di pasar. Erick memanggil para jajaran BUMN tersebut.
"Jadi karena saham turun di bursa, kemudian beberapa BUMN merasa nilai fundamental melebihi nilai transaksi di pasar. Tadi sudah koordinasi untuk buyback saham, ada 12 BUMN yang akan buyback nilainya Rp 7 trilun-Rp 8 triliun," kata dia di Kementerian BUMN, Jakarta, Selasa (10/3).
Hari ini, Kamis (12/3), perdagangan saham di Indonesia dihentikan oleh otoritas pada pukul 15.33 JATS karena IHSG telah turun lebih dari 5 persen atau tepatnya 5,01 persen. IHSG turun di bawah level 5.000. Perdagangan kemudian dibuka kembali pada pukul 16.05 hingga 16.15 JATS.
ADVERTISEMENT