Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.98.2
Rosan Bicara Nasib Kementerian BUMN Usai Danantara Diluncurkan
24 Februari 2025 13:45 WIB
·
waktu baca 2 menit
ADVERTISEMENT
CEO Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara ), Rosan Roeslani , buka suara terkait nasib Kementerian BUMN usai Danantara resmi diluncurkan.
ADVERTISEMENT
Rosan mengatakan, dirinya bersama Chief Operating Officer (COO) Dony Oskaria dan Chief Investment Officer (CIO) Pandu Sjahrir, akan berkolaborasi erat dengan Kementerian BUMN.
"Perannya dengan BUMN, kita sebetulnya sangat erat dalam hal ini karena memang 99 persen kepemilikan ada di Danantara, tapi 1 persen kepemilikan saham seri A atau saham merah putih itu ada di Kementerian BUMN," jelasnya saat konferensi pers di Istana Merdeka, Senin (24/2).
Rosan menjelaskan, perencanaan terkait Danantara bersama Kementerian BUMN akan dilakukan secara jangka pendek, menengah, dan panjang.
Dengan demikian, Rosan memastikan kolaborasi antara kedua entitas tetap berjalan untuk menjamin pengelolaan aset dan dividen BUMN berjalan dengan optimal.
"Perjalanan dari Danantara yang baru kita mulai ini akan menjadi lebih baik dan lebih meningkat, karena Kementerian BUMN selama ini yang memang meng-handle BUMN, jadi mereka pasti sudah mengetahui lebih banyak mengenai BUMN," katanya.
ADVERTISEMENT
"Jadi kita akan berkolaborasi bersama terutama dalam hal peningkatan optimalisasi dari BUMN dan BUMN itu sendiri," tandas Rosan.
Rosan juga mengungkapkan seluruh BUMN nantinya akan masuk ke dalam Danantara. Saat ini, baru 7 perusahaan pelat merah yang asetnya dikelola oleh Danantara, yakni PT Bank Mandiri Tbk (BMRI), PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI), PT Bank Nasional Indonesia Tbk (BBNI), PT Pertamina, PT PLN , MIND ID, dan PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM).
“Ya kan memang nanti yang masuk ke Danantara itu kan keseluruhan, bukan hanya 7 BUMN,” kata Rosan.
Rosan memastikan akan meningkatkan dan konsolidasi terhadap BUMN agar semua aset yang ada bisa menciptakan nilai ekonomi. Ia mengungkapkan Prabowo juga berpesan agar kehadiran Danantara juga bisa menciptakan lapangan kerja.
ADVERTISEMENT
Untuk menjalankan Danantara Rosan juga akan terus melakukan evaluasi secara menyeluruh, serta melakukan berbagai langkah penyempurnaan.
Perihal seluruh BUMN untuk masuk Danantara, COO Danantara Dony Oskaria menjelaskan konsolidasi harus dilakukan sebelum Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS).
“Bulan Maret ini, akhir Maret ini (RUPS-nya),” tutur Dony.
Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara atau BPI Danantara diresmikan Senin (24/2). Danantara dibentuk sebagai superholding BUMN dengan tujuan mengoptimalkan kekayaan negara melalui investasi strategis. Aset yang dikelola Rp 14.659 triliun.