Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.102.2
Rosan Klaim Aset Danantara Tembus USD 982 Miliar, Belum Termasuk GBK
28 April 2025 18:57 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
ADVERTISEMENT
CEO Danantara Indonesia, Rosan Roeslani, mengungkapkan aset yang kini dikelola Danantara telah mencapai angka fantastis, yakni lebih dari USD 982 miliar. Angka ini bahkan belum termasuk kawasan Gelora Bung Karno (GBK) yang nantinya juga akan dikonsolidasikan ke dalam portofolio Danantara.
ADVERTISEMENT
Rosan menjelaskan, Danantara diberi mandat untuk melakukan evaluasi menyeluruh terhadap seluruh direksi dan perusahaan turunan BUMN. Ia mengatakan,
"Kita diminta mengevaluasi secara total, secara komprehensif dari semua direksi dan emak-emak perusahaan yang berada di BUMN untuk memastikan bahwa mereka mempunyai satu pemahaman, satu visi dan misi dengan Danantara dan BUMN lainnya,โ kata Rosan di JCC Senayan, Senin (28/4).
Evaluasi ini, menurut Rosan, tak hanya dilakukan secara internal. Melainkan juga melibatkan pihak advisor untuk memastikan peningkatan kompetensi, akuntabilitas, transparansi, dan komitmen terhadap tata kelola perusahaan yang baik.
"Bapak Presiden sudah menekankan berkali-kali orang yang bersih, mempunyai target-target yang jelas," ungkap Rosan.
Terkait jumlah entitas yang masuk dalam pengelolaan Danantara, Rosan mengungkapkan total perusahaan yang dikelola saat ini mencapai 844 entitas. Jumlah ini mencakup anak perusahaan, cucu, cicit, hingga unit usaha di bawahnya.
ADVERTISEMENT
"Jadi kalau di total itu ada 844 perusahaan. Dan itu sudah resmi berada di milik dan antara sejak 21 Maret yang lalu ya," jelasnya.
Mengenai nilai aset, Rosan memaparkan berdasarkan evaluasi terakhir, nilai seluruh aset yang berada di bawah Danantara telah melampaui USD 982 miliar. "Yang banyak disampaikan, sebenarnya sudah lebih dari 982 miliar dolar,โ tegasnya.
Dalam waktu dekat, kawasan GBK yang saat ini berada di bawah pengelolaan Kementerian Sekretariat Negara, juga akan dimasukkan ke dalam Danantara. Rosan menyebut, pengelolaan aset ini akan dilakukan dengan perencanaan yang matang, agar menghasilkan return yang optimal dan memenuhi standar benchmarking internasional.
"GBK dan seluruh lokasi yang ada di sini akan dimasukkan ke dalam danantara,โ kata dia.
ADVERTISEMENT
Selain memperluas basis aset, Rosan menegaskan komitmen penuh terhadap prinsip anti korupsi. Ia mengingatkan pesan Presiden yang menuntut agar tidak ada lagi praktik korupsi dalam tubuh perusahaan.
"Tadi kita sudah sampaikan juga bahwa tidak boleh ada korupsi lagi, tidak boleh, maksudnya kita tidak ada toleransi sama sekali," tegas Rosan.