Rosan Yakin Kebakaran Smelter Freeport Tak Ganggu Investasi Sektor Hilirisasi

15 Oktober 2024 16:39 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menteri Investasi/Kepala BKPM Rosan Roeslani usai rapat bersama Komisi VI DPR RI, Selasa (3/9/2024). Foto: Ghifari/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Menteri Investasi/Kepala BKPM Rosan Roeslani usai rapat bersama Komisi VI DPR RI, Selasa (3/9/2024). Foto: Ghifari/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Menteri Investasi/Kepala BKPM Rosan Roeslani memastikan peristiwa kebakaran smelter tembaga PT Freeport Indonesia (PTFI) pada Senin (14/10) kemarin, tidak akan mengganggu investasi program hilirisasi.
ADVERTISEMENT
Rosan menuturkan, proyek smelter PTFI di Manyar, Gresik, Jawa Timur yang memproduksi katoda tembaga ini sudah rampung sehingga realisasi investasinya tidak terkendala.
Sementara saat ditanya terkait efeknya pada program hilirisasi secara keseluruhan sekarang dan selanjutnya, Rosan optimistis tidak akan ada dampak apa pun.
"Jadi saya yakin enggak akan mengganggu investasi. Menurut saya yakin sih tidak," tegas Rosan saat ditemui usai konferensi pers Realisasi Investasi Kuartal III 2024, Selasa (15/10).
Rosan mengaku sudah mendapat laporan langsung dari Direktur Utama PTFI Tony Wenas terkait perkembangan kebakaran smelter PTFI di Gresik yang terjadi kemarin pada pukul 17.45 WIB.
"Keselamatan menjadi concern kita nomor satu, baik dari masa dia berkontruksi, jadi, berjalan," ujar Rosan.
ADVERTISEMENT
Dia menjelaskan kebakaran terjadi di fasilitas pemisahan gas bersih di smelter PTFI telah berhasil dipadamkan. Dia memastikan, seluruh karyawan aman dan tidak cedera.
"Saya mau tekankan tidak ada cedera dan kita sampaikan keselamatan karyawan jadi prioritas utama dan PTFI juga akan melakukan assessment, baik kerusakan maupun penyebab utama kejadian ini," jelasnya.
Selain itu, kata Rosan, pihak Kementerian Investasi/BKPM juga akan mengevaluasi dampak kebakaran itu terhadap rencana peningkatan kapasitas operasi.
"Kita harus saling sinergi, untuk lihat ke depan bagaimana hal ini bisa kita antisipasi lebih baik, dan assesment secara menyeluruh akan kita lakukan bersama-bersama dengan pemegang kepentingan lainnya," tutur Rosan.