Saat Prabowo Ingin Libatkan Jokowi, SBY, hingga Megawati Awasi Danantara

16 Februari 2025 8:18 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
6
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Presiden yang juga Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto (kiri) berbincang dengan Presiden Ke-7 Joko Widodo saat perayaan HUT Ke-17 Partai Gerindra di Sentul International Convention Center, Bogor, Jawa Barat, Sabtu (15/2/2025). Foto: ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A
zoom-in-whitePerbesar
Presiden yang juga Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto (kiri) berbincang dengan Presiden Ke-7 Joko Widodo saat perayaan HUT Ke-17 Partai Gerindra di Sentul International Convention Center, Bogor, Jawa Barat, Sabtu (15/2/2025). Foto: ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A
ADVERTISEMENT
Presiden Prabowo Subianto ingin melibatkan mantan Presiden Joko Widodo (Jokowi), Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), hingga Megawati Soekarnoputri untuk ikut mengawasi Badan Pengelola Investasi (BPI) Daya Anagata Nusantara (Danantara). Rencananya, Danantara akan diluncurkan pada 24 Februari 2025.
ADVERTISEMENT
"Saya minta semua presiden sebelum saya berkenan ikut menjadi pengawas di Danantara ini. Tanggal 24 Februari kita akan luncurkan Danantara," ungkap Prabowo di acara HUT ke-17 Partai Gerindra di Sentul International Convention Centre (SICC), Sabtu (15/2).
Selain peran mantan presiden, Prabowo juga meminta peran beberapa Organisasi Keagamaan untuk turut berperan dalam fungsi pengawasan. Hal ini karena nantinya badan tersebut memiliki aset under management (AUM) yang mencapai Rp 300 triliun.
“Saya juga berpikir, kalau perlu, pimpinan NU, Muhammadiyah, mungkin dari KWI ikut juga membantu mengawasi," ujar Prabowo.
Prabowo yakin Danantara bisa memperkuat daya saing ekonomi Indonesia dan menjadi faktor pertumbuhan ekonomi Indonesia yang ditargetkan mencapai 8 persen.
Nantinya Danantara akan menginvestasikan Sumber Daya Alam (SDA) dan aset negara ke dalam proyek-proyek yang berkelanjutan dan berdampak tinggi di berbagai sektor, seperti energi terbarukan, manufaktur canggih, industri hilir, produksi pangan, dan lain-lain.
ADVERTISEMENT
“Pendanaan awal di tahun ini akan mencapai USD 20 miliar. Saya rasa ini akan menjadi langkah yang transformatif. Kami berencana untuk memulai sekitar 15 hingga 20 proyek bernilai miliaran dolar, yang akan menciptakan nilai tambah yang signifikan bagi negara kami,” tutur Prabowo.