Saham Grup Harita (CITA) Melonjak 9,48 Persen Usai Garap Smelter Aluminium Adaro

Pengolahan dan pemurnian nikel dengan sistem hidrometalurgi yang merupakan bahan baku batere mobil listrik yang dibangun Harita Group di Halmahera. Foto: Harita Group

Harga saham PT Cita Mineral Investindo Tbk (CITA) terpantau menguat usai melakukan penandatanganan perjanjian pengambilan saham bersyarat dengan PT Adaro Minerals Indonesia Tbk (ADMR).

Mengutip data RTI, saham CITA melesat 290 poin (9,48 persen) ke level 3.350 per lembar pada perdagangan sesi I. Level terendah saham CITA di 3.040 per lembar.

Total volume perdagangan sebanyak 20.400 kali. Nilai transaksi mencapai Rp 65,96 juta. Frekuensi perdagangan hingga saat ini sebanyak 52 kali. Kapitalisasi pasar tercatat Rp 13,27 triliun.

Untuk mendukung pembangunan dan pengoperasian, khususnya pembangkit listrik di sekitar smelter aluminium PT Kalimantan Aluminium Industry (KAI), CITA juga akan menyerap 23.694 saham baru milik PT Kaltara Power Indonesia dengan total Rp 343,56 miliar.

PT KPI juga merupakan anak usaha yang 99 persen sahamnya dimiliki secara tidak langsung oleh ADRO. Dengan begitu total yang dirogoh CITA untuk garap smelter aluminium ini mencapai Rp 674,18 miliar.

"Transaksi ini akan mendukung kegiatan operasional serta kelangsungan usaha Perseroan (ADRO), dengan memperkuat kebutuhan pendanaan dan pengembangan bisnis anak perusahaan Perseroan di bidang pengolahan aluminium dan pembangkitan tenaga listrik," tulis Sekretaris Perusahaan Adaro Energy Indonesia, Mahardika seperti dikutip, Jumat (23/11).