Saham Unilever Indonesia Terjun ke Level Terendah Sejak 2010, Ini Kata Manajemen

24 April 2024 19:36 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Presiden Direktur PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) Benjie Yap dalam paparan kinerja keuangan 2023 virtual, Rabu (7/2/2024). Foto: Dok. Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Presiden Direktur PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) Benjie Yap dalam paparan kinerja keuangan 2023 virtual, Rabu (7/2/2024). Foto: Dok. Istimewa
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Saham emiten FMCG PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) menyentuh level terendah sejak tahun 2010 atau sekitar 14 tahun silam. Pada tahun 2010, saham Unilever Indonesia menyentuh Rp 15.800 per lembarnya.
ADVERTISEMENT
Sementara pada penutupan perdagangan hari ini, Rabu (24/4), saham Unilever Indonesia sudah menyentuh 2.390 per unitnya, atau naik 60 poin (2,58 persen). Berdasarkan data RTI Business, jika dihitung secara 5 tahunan, saham UNVR sudah terjun hingga 72,64 persen.
Mengenai hal tersebut, Presiden Direktur Unilever Indonesia, Benjie Yap menjelaskan, yang penting bagi investor adalah fundamental bisnis dan berbagai upaya untuk mendorong ekspansi portofolio.
“Itu yang kami upayakan untuk mendorong di tahun-tahun berikutnya. Harga saham akan membaik sebagai hasil dari bisnis kami,” ujar Benjie dalam paparan laporan kinerja keuangan Unilever Indonesia virtual, Rabu (24/4).
Benjie menyebut harga saham saat ini merespons kinerja bisnis Unilever Indonesia. Pergerakan saham yang menurun termasuk pada November dan Desember 2023 menjadi tantangan bagi perusahaan.
Gedung Unilever. Foto: Dmitry Rukhlenko/Shutterstock
“Ke depan, yang penting bagi kami yaitu menyampaikan komitmen serta mendorong kinerja yang berkelanjutan,” terang Benjie.
ADVERTISEMENT
Sebelumnya, Equity Research Analyst Bahana Sekuritas, Christine Natasya mengungkapkan, pemulihan harga saham UNVR menjadi rebound sementara. Sebab, perusahaan masih menjual produk dengan valuasi premium.
“Perubahan preferensi konsumen dan pergeseran industri, termasuk persaingan produk lokal yang lebih murah mungkin masih mempengaruhi kinerja saham di masa depan,” kata Christine dalam risetnya.
Berdasarkan data RTI, saham UNVR melemah 13,72 persen selama sebulan. Selama setahun (year-to-date), saham Unilever Indonesia anjlok 32,29 persen.