Sandiaga Uno: Krisis 1998 dan 2008 UMKM Paling Kuat, Sekarang KO di Ronde Awal

28 Juli 2020 19:34 WIB
comment
4
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Sandiaga Uno saat mengajak masyarakat lelang brand lokal untuk bantu tangani virus corona. Foto: Dok. Sandiaga Uno
zoom-in-whitePerbesar
Sandiaga Uno saat mengajak masyarakat lelang brand lokal untuk bantu tangani virus corona. Foto: Dok. Sandiaga Uno
ADVERTISEMENT
Pengusaha Sandiaga Uno menyebut pandemi virus corona telah berdampak cukup parah terhadap kelompok Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM).
ADVERTISEMENT
Padahal menurut dia, jika berkaca pada krisis ekonomi sebelumnya, UMKM adalah sektor paling kuat dan menjadi penopang ekonomi nasional di tengah terpuruknya korporasi besar.
Dia menceritakan pada krisis 1998 dan 2008 saat sektor korporasi di-bailout, UMKM tetap kokoh dan tangguh sebagai frontman dalam menyelamatkan perekonomian nasional.
"Namun, 2020 UMKM menjadi yang paling terpukul, jatuh di ronde awal," kata Sandiaga dalam online international seminar STIE Semarang, Selasa (28/7).
Saat ini, jumlah UMKM di Indonesia mencapai 163.713 dan koperasi 1.785. Pandemi virus corona yang membuat ekonomi tak bergerak berdampak besar terhadap UMKM.
Sandiaga menilai UMKM terpuruk karena turunnya permintaan secara signifikan. Salah satunya adanya kebijakan pembatasan sosial untuk menekan penyebaran virus corona.
Cawapres Sandiaga Uno mengunjungi UMKM di Martapura, Kalsel. Foto: Dok. Tim Sandiaga Uno
Dengan adanya kebiasaan baru, dia meminta UMKM bisa segera mengakselerasi digital. Sebab masyarakat akan mengurangi aktivitas fisik dan memanfaatkan transaksi online.
ADVERTISEMENT
Namun yang jadi masalah, kata Sandiaga, banyak UMKM yang gagal masuk ke platform digital karena tidak mampu memenuhi permintaan saat masuk ke pasar online.
Persoalan lainnya adalah akuntabilitas dalam mengelola keuangan dan mitigasi krisis. Banyak pelaku UMKM yang belum memahami mengelola keuangan secara efektif.
"Seringkali menemukan kasus bahwa UMKM masih buta akuntansi. Tidak adanya catatan keuangan bisnis akan menyulitkan UMKM apa yang harus diprioritaskan," ujarnya.
***
Saksikan video menarik di bawah ini.