Sanksi AS ke Iran Bikin Harga Minyak Melonjak Tertinggi dalam 6 Bulan
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Langkah AS merupakan sebagai langkah efektif pemberlakukan sanksi ekonomi AS terhadap Iran. Hal ini setelah AS menarik diri dari kesepakatan nuklir dengan Iran, yang dicapai 2015.
Pemerintahan Donald Trump pada Senin (22/4) menyatakan, tidak akan memberikan pengecualian atas sanksi yang dijatuhkan tahun lalu ke Iran.
"Presiden Donald Trump memutuskan untuk tidak mengeluarkan lagi Pengecualian Penurunan Signifikan (SREs), ketika hal itu berakhir pada awal Mei," kata Gedung Putih dalam sebuah pernyataan.
Sebelumnya, sejumlah negara termasuk China dan India, masih mendapat kelonggaran untuk tetap mengimpor minyak dari Iran, selama enam bulan.
"Keputusan ini dimaksudkan untuk membuat ekspor minyak Iran menjadi nol, dan menghindarkan rezim yang berkuasa dari sumber utama pendapatannya," tambah Gedung Putih.
ADVERTISEMENT
Keputusan untuk tidak lagi memberikan pengecualian itu, akan membuat dunia kehilangan pasokan minyak mentah sebanyak 1 juta barel per hari. Dikutip dari Reuters, langkah itu telah mendongkrak harga minyak Brent sebesar 2,9 persen menjadi USD 74,04 per barel, yang merupakan level tertinggi sejak 31 Oktober 2018.
Sementara itu, harga minyak West Texas Intermediate juga melonjak 2,7 persen ke posisi USD 65,7 per barel. Harga itu mendekati level tertingginya dalam enam bulan terakhir.