Seabank Salurkan Kredit Rp 18 Triliun Kuartal II 2024

7 Agustus 2024 12:48 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Sasmaya Tuhuleley, Presiden Direktur SeaBank Indonesia. Foto: kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Sasmaya Tuhuleley, Presiden Direktur SeaBank Indonesia. Foto: kumparan
ADVERTISEMENT
PT Bank Seabank Indonesia (SeaBank) mencatatkan penyaluran kredit sebesar Rp 18 triliun sepanjang kuartal II 2024. Adapun lembaga keuangan milik Sea Grup ini memiliki sebanyak 13 juta nasabah hingga Juni 2024.
ADVERTISEMENT
"Dalam kinerja penyaluran kredit, SeaBank berhasil menyalurkan kredit sebesar Rp 18 triliun hingga akhir Juni [kuartal II] tahun ini," kata Direktur Utama SeaBank Indonesia, Sasmaya Tuhuleley melalui keterangan tertulis, Rabu (7/8).
Dalam menyalurkan kredit Sea Bank menyampaikan terus berupaya memegang prinsip kehati-hatian. Ia pun optimistis kinerja perseroan hingga akhir tahun terus membaik seiring dengan perkembangan ekosistem perbankan di berbagai daerah.
Selama enam bulan pertama tahun ini, SeaBank berhasil menjaga rasio kredit macet atau Non Performing Loan (NPL) yang tetap terjaga di angka 1,98 persen hingga akhir kuartal II 2024.
Selain itu, laba sebelum pajak (PBT) tahun berjalan perseroan tercatat sebesar Rp 204 miliar hingga kuartal II 2024. Nilai tersebut meningkat 350 persen jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.
ADVERTISEMENT
Pada kuartal II 2024, SeaBank juga berhasil mencatatkan nilai aset sebesar Rp 31 triliun, atau meningkat 11 persen jika dibandingkan dengan posisi Desember tahun lalu. Peningkatan tersebut disumbang oleh keberhasilan SeaBank menghimpun Dana Pihak Ketiga (DPK) yang tumbuh sebesar 13 persen.
Sementara itu, rata-rata transaksi harian nasabah SeaBank juga memperlihatkan performa positif. Tercatat, terdapat 3 juta transaksi dengan jumlah perputaran uang mencapai Rp 2 triliun.
Jumlah transaksi tersebut berasal dari ekosistem layanan digitalnya, seperti pembayaran pulsa, listrik, multifinance, transfer rekening keluar-masuk, QRIS dan berbagai fasilitas lainnya.
"Ke depan, perseroan akan tetap konsisten menjalankan prinsip kehati-hatian dalam pertumbuhan penyaluran kredit yang meningkat tersebut," ujar Sasmaya.