Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
ADVERTISEMENT
Sebaran virus corona secara global, khususnya pascaliburan panjang, memicu kecemasan. Hal ini diproyeksi analis, bisa membuat nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta, loyo pada sepanjang Rabu (6/1) ini.
ADVERTISEMENT
Meskipun pada pagi hari tadi, rupiah dibuka menguat 2 poin atau 0,02 persen ke posisi Rp 13.913 per dolar AS dari posisi penutupan hari sebelumnya Rp 13.915 per dolar AS.
"Rupiah mungkin masih bergerak melemah hari ini mengikuti pelemahan nilai tukar regional terhadap dolar AS karena kekhawatiran pasar terhadap penyebaran virus corona ," kata Kepala Riset dan Edukasi Monex Investindo Futures, Ariston Tjendra, di Jakarta, Rabu (6/1).
Ariston seperti dilansir dari Antara menambahkan, pasar juga menantikan hasil pemilu ulang di AS untuk memilih wakil senat negara bagian Georgia, sehingga untuk sementara pasar kembali ke aset aman dolar AS sampai hasil keluar.
Menurut Ariston, hasil pemilu tersebut sangat penting untuk menentukan partai mana yang memegang kendali di Senat AS.
ADVERTISEMENT
"Bila demokrat memegang kendali di senat, ini akan membantu pekerjaan Presiden terpilih Joe Biden dan bisa menjadi sentimen positif untuk aset berisiko," ujar Ariston.
Ariston memperkirakan pada akhir tahun, nilai tukar rupiah bergerak di kisaran Rp 13.900 per dolar AS hingga Rp 13.980 per dolar AS.
Pada Selasa (5/1) rupiah ditutup melemah 20 poin atau 0,14 persen ke posisi Rp 13.915 per dolar AS dari posisi penutupan hari sebelumnya Rp 13.895 per dolar AS.