Sebut IKN Picu Ketimpangan, Ini Jejak Kritik Anies ke Ide Jokowi Pindah Ibu Kota

23 November 2023 12:32 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
3
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Gubernur Anies Baswedan (kanan)menyerahkan tanah dan air kepada Presiden Jokowi di Titik Nol IKN, Senin (14/3/2022). Foto: Youtube/Setpres
zoom-in-whitePerbesar
Gubernur Anies Baswedan (kanan)menyerahkan tanah dan air kepada Presiden Jokowi di Titik Nol IKN, Senin (14/3/2022). Foto: Youtube/Setpres
ADVERTISEMENT
Calon Presiden Anies Baswedan kembali melontarkan kritik soal proyek pembangunan Ibu Kota Negara atau IKN Nusantara. Hal itu dia ungkapkan dalam Dialog Terbuka Muhammadiyah bersama Calon Pemimpin Bangsa, di Universitas Muhammadiyah Surakarta, Rabu (22/11).
ADVERTISEMENT
Hadir bersama pasangan Cawapresnya, Muhaimin Iskandar, Anies menilai ide pembangunan IKN alih-alih akan menghasilkan pemerataan, justru akan memicu ketimpangan baru dengan daerah sekitarnya.
"Ketika tujuan membangun kota baru adalah dengan alasan pemerataan maka itu tidak menghasilkan pemerataan yang baru, karena itu menghasilkan kota baru yang timpang dengan daerah sekitarnya," kata Anies.
Ini bukan merupakan kritik pertama kali Anies terhadap gagasan pembangunan IKN Nusantara. Sebelumnya, mantan Gubernur DKI Jakarta itu juga menyampaikan opini kritis terhadap ide yang dimunculkan Presiden Jokowi tersebut.
Berikut jejak kritik Anies Baswedan terhadap ide pembangunan IKN Nusantara:

Ibu Kota Pindah ke IKN, Jakarta Jadi Kota Global

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan saat meresmikan pembangunan tahap 1 Kampung Susun Akuarium. Foto: PPID DKI Jakarta
Pemindahan ibu kota Indonesia ke IKN ditandai dengan ritual Kendi Nusantara pada Senin (14/3/2022). Menyikapi hal tersebut, Gubernur DKI Jakarta saat itu, Anies Baswedan mengatakan dengan lepasnya status Jakarta sebagai Ibu Kota Negara, bisa mempercepat progres pembangunannya. Bahkan bisa lebih cepat berubah menjadi kota global.
ADVERTISEMENT
“Bagi kami di Jakarta ini harus dipandang sebagai peluang, peluang makin mempercepat pembangunan di Jakarta sebagai salah satu kota global dunia yang setara dengan kota-kota global lainnya,” kata Anies kepada wartawan di Titik Nol, Senin (14/3).

Pindah ke IKN Nusantara Jangan Jadi Beban ASN

Saat masih menjabat Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan sempat menanggapi isu banyaknya Aparatur Sipil Negara (ASN) yang enggan untuk dimutasi ke Ibu Kota Baru (IKN). Mereka malah meminta untuk dimutasi ke Pemprov DKI Jakarta.
Anies menyebut, ASN di sudah cukup sehingga tidak perlu lagi mutasi ASN dari pusat. “Kami di DKI Jakarta secara jumlah sudah sangat cukup," kata Anies kepada wartawan setelah menghadiri upacara Tawur Agung Kesanga di Pura Adhitya Jaya, Jakarta Timur, Rabu (2/3/2022). "Jadi jangan nanti menjadi beban bagi warga Jakarta," imbuh dia.
ADVERTISEMENT

Sering Dipertanyakan, Apa Ada Masalah?

Presiden Joko Widodo berdiri dengan latar belakang pembangunan Istana Negara, Ibu Kota Nusantara (IKN), Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, Jumat (22/9/2023). Foto: Sigid Kurniawan/ANTARA FOTO
Hadir di Rakernas APEKSI (Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia) pada Kamis (13/7/2023), Anies Baswedan ditanya pandangannya soal kelanjutan proyek IKN Nusantara. Dia menilai, gagasan yang baik dengan sendirinya akan menggelinding karena didukung masyarakat.
"Jadi saya melihat kalau ini rencana yang baik ya pasti jalan terus. Pasti jalan terus. Tapi bila ini ada masalah saya juga kadang-kadang heran kenapa sering ditanyakan ya. Apa ada masalah ya sebetulnya," kata Anies sambil sedikit tersenyum. Peserta yang hadir di antaranya 50 wali kota se-Indonesia.

Tak Singgung IKN di Visi-Misi Pilpres

Pasangan calon presiden dan wakil presiden, Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar, sama sekali tidak menyinggung pembangunan Ibu Kota Negara atau IKN Nusantara dalam visi misinya. Berdasarkan penelusuran kumparan di dokumen visi misi Anies-Cak Imin sebanyak 148 halaman, tidak ditemukan kata kunci yang terkait dengan ibu kota negara maupun IKN Nusantara.
ADVERTISEMENT
Hanya saja, pasangan yang diusung Koalisi Perubahan ini mencantumkan salah satu agenda misi pemerataan ekonomi, yaitu mewujudkan kota-kota unggulan sebagai pusat pertumbuhan untuk menekan ketimpangan antar-kawasan.