Sektor Hulu Migas Diproyeksi Sumbang PNBP Rp 170 Triliun hingga Akhir 2021

23 November 2021 11:34 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi Pengeboran Migas Pertamina. Foto: Dok. Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Pengeboran Migas Pertamina. Foto: Dok. Istimewa
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Sektor hulu minyak dan gas (migas) menjadi salah satu sektor yang menyumbang penerimaan negara cukup besar. Pada 2020, sektor hulu ini mampu menyumbang penerimaan negara hingga Rp 121,8 triliun atau 35,4 persen dari penerimaan negara bukan pajak (PNBP).
ADVERTISEMENT
Kepala Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas), Dwi Soetjipto, mengatakan per Oktober 2021, sektor hulu migas sudah menyumbang Rp 157 triliun atau 105 persen dari target APBN. Prediksinya hingga akhir tahun ini mencapai Rp 170 triliun lebih.
"Tahun 2021 diperkirakan sektor hulu migas akan kembali memberikan kontribusi yang besar bagi penerimaan negara," ujar Dwi dalam acara Northern Sumatra Forum, Selasa (23/11).
Pada tahun lalu, kata dia, sektor hulu migas cukup membantu di tengah lesunya ekonomi akibat pandemi COVID-19. Dwi menuturkan, peran strategis hulu migas juga bukan hanya dalam pemenuhan energi dan penerimaan negara, tapi juga sebagai modal pembangunan nasional dengan kontribusi hulu migas dalam mendukung kapasitas industri nasional.
Kepala SKK Migas, Dwi Soetjipto. Foto: Dok. SKK Migas
"Di tengah menurunnya kinerja perekonomian dan pemerintah membutuhkan biaya yang besar untuk penanggulangan COVID pada 2020 sektor hulu migas mampu menyumbang penerimaan negara dan pajak sebesar Rp 121,8 triliun dari total PNBP sebesar Rp 343,8 triliun," jelasnya.
ADVERTISEMENT
Saat ini wilayah yang memiliki potensi migas, khususnya gas, berada di wilayah Natuna. Dia menyebut akan menggencarkan eksplorasi di wilayah Natuna.
Menurut Dwi, SKK Migas terus mendorong K3 di wilayah Natuna untuk menggencarkan eksplorasi guna menemukan cadangan migas yang baru dan mendorong transformasi dari sumber daya pencadangan menjadi produksi. Tujuannya, agar menciptakan efek ganda bagi daerah, kontribusi dalam penambahan migas nasional, serta penegasan kedaulatan Indonesia di wilayah ini.