Sentimen Negatif Konsumen Jadi Tantangan Unilever Indonesia Tahun 2024

Ilustrasi produk Unilever. Foto: monticello/Shutterstock

Direktur Keuangan PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR), Viviek Agarwal menyebut situasi geopolitik dan sentimen negatif dari konsumen merupakan salah satu tantangan kinerja perusahaan tahun 2024.

“Jadi kemungkinan tantangan (tahun 2024) adalah faktor eksternal, situasi geopolitik, dan sentimen negatif konsumen,” ujar Viviek dalam paparan kinerja keuangan tahun 2023 virtual, Rabu (7/2).

Ke depannya, prioritas Unilever Indonesia adalah membuat progres kinerja perusahaan. Perusahaan juga turut memantau inflasi harga berbagai komoditas.

“Kami melihat ada deflasi di kelompok (komoditas), namun juga inflasi pada kelompok (komoditas). Kami terus memantau pergerakan dolar dan euro serta dampaknya terhadap bisnis kami,” imbuhnya.

Unilever Indonesia berupaya memitigasi risiko fluktuasi komoditas dan mata uang asing (forex) serta pengaruh akibat situasi geopolitik.

Presiden Direktur dan Direktur Keuangan PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) Viviek Agrawal (kanan). Foto: Dok. Istimewa

“Prioritas utama kami adalah mengatasi sentimen konsumen yang kami alami pada bulan November dan Desember. Kami mendapat respons positif dari langkah yang kami lakukan,” tutur Viviek.

Viviek memastikan pemulihan kinerja Unilever Indonesia masih berlanjut, maka target perusahaan adalah pertumbuhan kinerja pada kuartal II tahun 2024.

“Dan tujuan kami adalah meningkatkan pangsa pasar termasuk volume dan value share,” imbuhnya.

Sederet prioritas Unilever Indonesia tahun 2024 antara lain, perbaikan kinerja akibat sentimen konsumen akhir tahun 2023; menguatkan daya saing seiring menjaga profitabilitas, strategi transformasi go-to-market (GTM); serta melanjutkan strategi untuk pertumbuhan yang konsisten, menguntungkan, serta kompetitif.