Sepatu Bata Tutup Pabrik, BPS Ungkap RI Banjir Impor Alas Kaki dari China

15 Mei 2024 13:39 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS, Pudji Ismartini dalam koneferensi pers, Jumat (15/12). Foto: Dok. BPS
zoom-in-whitePerbesar
Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS, Pudji Ismartini dalam koneferensi pers, Jumat (15/12). Foto: Dok. BPS
ADVERTISEMENT
Badan Pusat Statistik (BPS) mengungkapkan Indonesia telah mengimpor alas kaki senilai USD 51,9 juta di April 2024. Hal tersebut merespons pabrik PT Sepatu Bata Tbk (BATA) yang berhenti beroperasi.
ADVERTISEMENT
Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS, Pudji Ismartini mengungkapkan, sebetulnya nilai impor alas kaki di April 2024 ini turun secara bulanan (mtm) atau pun tahunan (yoy).
Rinciannya, impor alas kaki di bulan lalu lebih rendah 1,53 persen di banding Maret 2024 yang sebesar USD 52,8 juta. Begitu juga secara tahunan, impor alas kaki turun 3,37 persen atau sebesar USD 53,8 juta di April 2023.
Pudji mengatakan, sebagai besar impor alas kaki ke RI itu mayoritas berasal dari China.
Ilustrasi toko sepatu Bata. Foto: Shutterstock
Sebelumnya Sepatu Bata mengumumkan telah menutup pabriknya yang berlokasi di Purwakarta, Jawa Barat. Padahal pabrik tersebut telah berproduksi sejak 1994.
Manajemen mengaku telah melakukan berbagai upaya selama empat tahun terakhir di tengah kerugian dan tantangan industri akibat pandemi COVID-19 dan perubahan perilaku konsumen yang begitu cepat.
ADVERTISEMENT
Perseroan mengaku sudah tidak dapat melanjutkan produksi di pabrik Purwakarta, karena permintaan pelanggan terhadap jenis produk yang dibuat di Pabrik Purwakarta terus menurun.
"Dan kapasitas produksi pabrik jauh melebihi kebutuhan yang bisa diperoleh secara berkelanjutan dari pemasok lokal di Indonesia," tulis manajemen.